SEPUTARTANGSEL.COM – Heboh perihal bocornya vaksin booster ke pejabat masih belum usai. Banyak pihak yang menyesalkan hal tersebut terjadi.
Mardani Ali Sera, politisi Senayan ikut angkat bicara tentang vaksin booster bocor ke pejabat.
Menurut Mardani Ali Sera, seharusnya semua ikut aturan. Dan, pejabat yang mendapatkan yang ketiga malu.
“Semua harus ikut aturan, dosis ketiga adalah untuk tenaga kesehatan. Mestinya, kita malu mendapatkan yang ketiga sementara masih banyak rakyat Indonesia di beberapa tempat belum dapat vaksin pertama,” ujar Mardani dalam cuitannya di Twitter @MardaniAliSera dikutip SeputarTangsel.Com, Jumat 27 Agustus 2021.
Masih dalam cuitan yang sama, Mardani menyarankan Presiden Jokowi untuk menegakkan aturan dengan tegas.
“Jika perlu diberi teguran,” ujar Mardani menyarankan dalam cuitan selanjutnya.
Anggota DPR SI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, diamnya Presiden akan dianggap negatif oleh rakyat.
“Jangan sampai timbul anggapan diamnya Pak @Jokowi jadi indikasi ketidaktahuan/ketidakpedulian mengenai pentingnya kredibilitas maupun integritas pemerintah dalam upaya pengendalian pandemi,” ungkap Mardani Ali Sera.
Baca Juga: Wacana Presiden 3 Periode, Benny Harman Ingatkan Jokowi Atas Sumpahnya Sendiri, Begini Lengkapnya
Seperti diketahui secara umum, Surat Edaran Nomor HK 02.01/1919/2021 menyatakan, bahwa booster vaksin atau vaksin ketiga hanya diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Ini dikarenakan risiko nakes sangat tinggi sebagai orang terdepan yang bersentuhan langsung dengan penderita Covid-19.
Namun, beberapa hari lalu beredar luas percakapan di kanal YouTube Sekretariat Presiden tentang vaksin ketiga ini. Beberapa pejabat mengaku telah mendapatkan vaksin booster.
Hal ini ramai dibicarakan karena peraturan tidak menyebutkan pejabat sudah boleh menerima vaksin ketiga. Apalagi di beberapa tempat terlihat masyarakat berkerumun dan berebut untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dikarenakan jumlahnya yang terbatas. ***