Moeldoko Bicara Soal Adab, Rachland Nashidik: Dengarkan Nasehat Tata Krama dari Begal Partai

- 19 Agustus 2021, 09:58 WIB
Kolase foto Rachland Nashidik dan KSP Moeldoko.
Kolase foto Rachland Nashidik dan KSP Moeldoko. /Kolase dari ANTARA/Akbar Nugroho Gumay dan Instagram.com/@rachlandnashidik.


SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyindir Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko soal kritik yang mesti disampaikan dengan cara yang lebih beradab.

Dalam pernyataannya, Moeldoko mengatakan bahwa kritik terhadap pemerintah merupakan hal yang lumrah. Meski begitu, ia meminta agar kritik disampaikan dengan cara yang lebih beradab.

Kritik menurut Moeldoko, tidak bisa disampaikan secara sembarangan baik dalam bentuk kalimat atau pun melalui mural.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Jubir Menhan Soal Problem Serangan Budaya, Gus Umar: Mending Berhenti Main Semua Produk AS

"Karena apa pun, Presiden adalah orang tua kita, yang perlu sekali dan sangat perlu untuk kita hormati. Jangan sembarangan berbicara, jangan sembarangan menyatakan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021.

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi selalu terbuka dengan kritikan yang disampaikan masyarakat, bahkan dia tidak pusing dengan kritik yang tertuju padanya.

Hanya saja, kata Moeldoko, Jokowi selalu mengingatkan sebagai orang Timur, Indonesia memiliki adat yang mengedepankan tata krama dan budaya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di TransTV Hari Ini, 19 Agustus 2021: Ada Ghost Rider, Three Kingdom dan A Good Man

Menurut mantan Panglima TNI itu, kritik dan fitnah saat ini kerap tidak bisa dibedakan pemerintah, ditambah lagi banyak tokoh yang hanya memperkeruh situasi.

"Saya sering mengatakan setelah itu minta maaf. Ini apa bangsa ini? Berbuat sesuatu, ada tindakan, minta maaf. Ini sungguh sangat tidak baik. Mestinya bangsa yang pandai adalah bangsa yang berpikir dulu sebelum bertindak sesuatu," tuturnya.

Menanggapi pernyataan Moeldoko tersebut, Rachland Nashidik memberi sindiran keras, dia menyebut pernyataan Moeldoko sebagai nasehat soal tata krama dari begal partai.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Trans7 Hari Ini, 19 Agustus 2021, Ada Movievaganza Spesial Kemerdekaan

Seperti diketahui, Moeldoko merupakan Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan di Deli Serdang beberapa waktu lalu.

Bersama para penggagas KLB, Moeldoko hendak merebut kekuasaan Ketua Umum Partai Demokrat yang sah yakni Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

"Dengarkan ini. Nasehat tata krama dari begal partai. Orang yang tak malu mengaku sebagai Ketua Partai, meski gagal bikin kongres abal-abal dan klaimnya ditolak pemerintah," kata Rachland Nashidik dalam akun Twitter pribadinya, Kamis, 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Panen Pujian dari Netizen Gegara Hal Ini, Dokter Tirta: Penasaran

Rachland Nashidik menyinggung bahwa Moeldoko merupakan junior dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di TNI yang juga merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat.

Bahkan, Moeldoko diangkat menjadi Panglima TNI saat SBY tengah menjabat sebagai Presiden RI. Dengan begitu, Rachland Nashidik menilai Moeldoko telah mengkhianati seniornya sendiri.

"Orang yang mengkhianati seniornya sendiri yang memberinya bintang dan mengangkat karirnya ke puncak," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini