SEPUTARTANGSEL.COM - Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) menyayangkan terjadinya 'kekhilafan' seorang jurnalis di Twitter yang melontarkan kicauan bernada rasis kepada masyarakat Baduy dan menyinggung Presiden RI.
Menurut Forum Pimred PRMN, pandangan para jurnalis yang disampaikan di media sosial pribadinya, tidak bisa serta merta dianggap sebagai sikap dari media tempat dia bekerja.
Kendati begitu saat ranah antara pribadi jurnalis dan media di ruang publik sekarang ini seperti semakin tipis, semua pihak dituntut untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.
"'Kekhilafan' jurnalis bisa saja terjadi di media mana pun, dan ini menjadi dasar bagi media untuk melakukan evaluasi diri," ujar Ketua Forum Pimred PRMN, Dadang Hermawan dalam keterangan tertulis yang diterima SeputarTangsel.Com, Selasa 17 Agustus 2021.
Forum Pimred PRMN adalah forum yang terdiri atas 170 lebih Pemimpin Redaksi portal-portal berita yang bernaung di bawah Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), termasuk SeputarTangsel.Com.
Sebagaimana diberitakan, pemilik akun Twitter @pawletariat pada Senin, 16 Agustus 2021 melontarkan kicauan yang dinilai sebagai rasisme terhadap suku Baduy sekaligus menghina Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Baduy di Sidang Tahunan MPR, Ternyata Ini Alasannya
Kicauan itu langsung viral dan dipenuhi hujatan netizen. Akun @pawletariat sendiri pada hari itu menyampaikan permohonan maaf.