Hariyanto menduga, saat ditanya alasan mengenai masuknya 34 WNA China itu, pemerintah pasti menjawab mereka sudah sesuai persyaratan dan memenuhi aturan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah mengatur regulasi untuk mencari pembenaran atas masuknya TKA China tersebut.
Baca Juga: TKA China Diisukan Telah Larang Adzan dan Merusak Masjid di Kalimantan, Begini Faktanya
Sambil mengunggah data perkembangan Covid-19, tokoh NU Kalbar itu mengkritik pemerintah yang dianggapnya tebang pilih dalam menegakkan aturan.
Hariyanto mengatakan di satu sisi masyarakat wajib mematuhi PPKM Level 4, di sisi lain pemerintah membiarkan WNA masuk ke Indonesia.
"Rakyat wajib patuh trhadap PPKM Darurat, PPKM Level 4, namun di sisi lain ada saja cara2 yg menjdi benar," katanya.
Hariyanto menambahkan, sejarah akan mencatat kebijakan pemerintah yang seharusnya bisa mencegah lonjakan Covid-19, namun pemerintah mencari pembenaran dengan mengabaikannya.
Menurutnya, masyarakat rela kehilangan perekonomiannya guna mematuhi aturan pemerintah, namun pemerintah justru melakukan hal yang tidak adil dengan membiarkan TKA China tetap masuk ke Indonesia di tengah pelaksanaan PPKM Level 4.
"Rakyat Ihlas ekonominya tergerus, lapak makannya terancam, kejenuhan menghantui, namun demi kesehatan mereka melupakan itu semua dgn mematuhi apapun yg dianggap baik oleh ulil amri, sekalipun ada rasa keadilan yg terusik," sindirnya.