Tagar 'Tenggelamkan Demokrat' Trending di Twitter, Syahrial Nasution: Habis-habisan Diserbu Buzzer

- 28 Juli 2021, 22:14 WIB
Syahrial Nasution tanggapi tagar 'Tenggelamkan Demokrat' yang menjadi trending topic di Twitter
Syahrial Nasution tanggapi tagar 'Tenggelamkan Demokrat' yang menjadi trending topic di Twitter /Twitter @syahrial_nst./

Syahrial juga mengklaim bahwa Partai Demokrat adalah counterpart yang keren. Dia mengatakan jika tidak ada Partai Demokrat, maka kualitas dan dinamika politik di Indonesia akan menjadi tumpul dan hambar.

Oleh karena itu, Syahrial mengatakan Jokowi harus berterima kasih kepada Partai Demokrat.

Lebih lanjut, dia menilai media sosial hanya sebatas pipeline dan tidak masuk ke dalam empat pilar demokrasi. Menurutnya, yang pantas menjadi rujukan saat ini adalah hanya media mainstream yang mempunyai legitimasi dan informasi yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Arie Kriting Soroti Mentalitas pada Kasus Kekerasan Oknum Anggota TNI AU Terhadap Warga Papua

Dia juga menyesalkan tindakan para buzzer yang memfitnah keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Syahrial mengungkapkan hal tersebut tidak memiliki manfaat, kecuali merusak keadaan dan menciptakan kebencian.

"Fitnah dan informasi HOAX yg dilakukan buzzeRp thd pribadi Pak @SBYudhoyono, Ketum Mas @AgusYudhoyono, Waketum Mas @Edhie_Baskoro dan keluarga, entah manfaatnya apa utk negeri ini. Kecuali merusak keadaan dan menciptakan kebencian," katanya.

Sementara itu, Syahrial mengatakan tidak ingin menuding pihak manapun. Namun, dia menyindir pemerintah yang diam ketika para buzzer sudah mencederai, memberangus kebebasan berbicara, dan berekspresi serta menebar ketakutan.

Baca Juga: Terbongkar, Presiden Jokowi Diisukan Miliki Bisnis Haram dengan Presiden China Xi Jinping, Begini Faktanya

Syahrial mengungkapkan buzzer seperti kutu busuk menjijikkan yang membungkam pendapat dan pikiran yang tidak sejalan dengan mereka.

"Sejenis kutu busuk yg bertabiat menjijikkan. Bersatu menjadi kawanan, menebar aroma bau dan menjijikkan. Mendengungkan kebohongan dan ketakutan hanya utk memaksakan kehendak. Membungkam pendapat dan pikiran yg tdk sejalan dgn mereka," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x