Network
SEPUTARTANGSEL.COM – PPKM Darurat Jawa-Bali yang harusnya berakhir pada tanggal 20 Juli 2021, resmi diperpanjang oleh pemerintah sampai tanggal 31 Juli 2021.
Perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali tersebut mendapat respon dari seorang dokter dan pengusaha dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa akrab disapa dengan dr. Tirta.
Melalui tayangan YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 16 Juli 2021, dr. Tirta menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali karena dianggap kurang efektif menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Melarang Vaksin Berbayar, Gus Nadir: yang Kemarin Ngeyel Dukung Vaksin Berbayar Harap Bubar
“Kok bisa sih ga efektif (pelaksanaan PPKM Darurat), kalau memang ga efektif ya seharusnya kita mencari yang efektif. Kalau misalkan dilanjutkan tiga minggu, enam minggu, sebulan, apakah menjamin bahwa angka Covid ini akan terus naik atau menurun?” ujar dr. Tirta.
Dr. Tirta juga menjelaskan beberapa alasan masih tingginya pertumbuhan angka Covid-19 di Indonesia yang salah satunya disebabkan oleh perbandingan jumlah dokter yang tidak imbang dengan jumlah pasien Covid-19.
“Yang pertama adalah karena perbandingan antara dokter yang melayani pasien dengan jumlah pasien itu ga berimbang, kita tahu bahwa nakes (tenaga kesehatan) kita itu terbatas ditambah dengan banyaknya nakes yang meninggal pada tahun lalu yang berdampak sekarang,” kata dr. Tirta.
Baca Juga: Nakes Kewalaha, TNI hingga BIN Turun Tangan Adakan Pelatihan Vaksinator Bagi Mahasiswa Kedokteran
Selain itu, alasan kasus pertumbuhan Covid-19 di Indonesia masih tinggi disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang kesulitan ekonomi, sehingga mereka kekurangan nutrisi, tidak mampu membeli masker, bahkan tidak bisa berobat ke rumah sakit saat terpapar Covid-19.
