Dokter Tirta ke Pemerintahan Jokowi: Jalanan Dalam Kota Ditutup, tapi Gerbang Internasional Dibuka

- 14 Juli 2021, 16:33 WIB
Dokter Tirta Pertanyakan PPKM Darurat perlu diteruskan atau tidak.
Dokter Tirta Pertanyakan PPKM Darurat perlu diteruskan atau tidak. /Instagram.com/@dr.tirta

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Tirta mempertanyakan efektivitas kebijakan pemerintah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, namun masih membuka bandara untuk kedatangan dari luar negeri.

Menurut Dokter Tirta, salah satu gerbang masuknya mutasi virus Corona adalah dari luar negeri.

Hal itu disampaikan Dokter Tirta setelah sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, dan Jepang ramai-ramai membatasi interaksi dengan Indonesia karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Dokter Tirta Ungkap Alasan Penangkapan Dokter Lois Owien

"Setelah singapore, hongkong dan sekarang jepang mulai membatasi interaksi dengan kita. Tapi pemerntah kita masih membuka bandara untuk kedatangan dari luar negeri," kata Dokter Tirta, dikutip Seputartangsel.com dari akun Instagram @dr.tirta pada Rabu, 14 Juli 2021.

Kemudian, dia mengatakan bahwa penutupan jalan di dalam kota akan percuma apabila pemerintah masih tetap membuka gerbang internasional.

"Apakah ini bukti bahwa ppkm tidak efektif? Karena gerbang masuknya mutasi salah satunya itu ya dari luar negeri. Jalanan dalam kota ditutup, tapi gerbang interasional dibuka. Itu sama aja bocor terus sir," ujarnya.

Baca Juga: Jawab Serangan Dokter Lois yang Tak Percaya Covid, Dokter Tirta Berikan Informasi Menohok

Lebih lanjut, Dokter yang akrab disapa Cipeng itu mengimbau agar pemerintah menghentikan kedatangan luar negeri selama PPKM Darurat untuk menghindari banyaknya kemungkinan yang dapat memperburuk pandemi di dalam negeri.

"Jika anda mau mengetatkan penerbangan dalam negeri, ada baiknya kita menyetop kedatangan luar negeri dulu, jadi menghindari keinginian yg tidak tidak. Tapi sampe detik ini penerbangan asing masih dibuka cc @kemenhub151," tegasnya.

Selain itu, dia meminta agar pemerintah dapat mengevaluasi penerapan PPKM Darurat yang menurutnya hanya memperburuk kondisi saat ini.

"Harus ada evaluasi, krena bukannya membaik, kita menuju kondisi buruk, dan bisa timbul pecahnya konflik sosial. Harus diakui: rapor merah bosku," pungkasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah