Gus Umar Hasibuan Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia karena WNA Bisa Bebas Masuk Tanah Air

- 1 Juli 2021, 14:01 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan /Instagram/@umar_hasibuan70

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan menilai, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia berawal dari bebas masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Tanah Air.

Hal itu Gus Umar sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @umar_chelsea75 pada Kamis, 1 Juli 2021.

Dalam cuitannya itu, dia kembali mengingatkan terkait ratusan WN India yang masuk Indonesia dengan sewa pesawat Garuda pada April 2021 lalu.

Baca Juga: Hadiri Munas Kadin di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Rocky Gerung ke Presiden Jokowi: Di Mana Konsistensinya?

Padahal, ketika itu India tengah dihadapkan dengan tsunami Covid-19.

"Demi apa coba semua ini? Mudik dilarang tapi WNA bebas masuk ke jakarta dgn alasa pengawasan ketat. Pdhl India lagi parah covidnya," kata Gus Umar pada 23 April 2021 lalu.

"Bencana hari ini berawal dari ini," ujarnya.

Tangkapan Layar Cuitan Gus Umar Hasibuan
Tangkapan Layar Cuitan Gus Umar Hasibuan Twitter/@umar_chelsea75

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga: Annisa Pohan Positif Covid-19, AHY Lakukan Isolasi Mandiri

PPKM Darurat akan dilaksanakan guna menekan lonjakan kasus harian Covid-19 di Indonesia.

Hingga Rabu, 30 Juni 2021 kemarin, lonjakan pertambahan kasus harian di Tanah Air mencapai rekor terbaru, yakni tembus 21.807 kasus.

Angka tersebut menambah total akumulasi kasus Covid-19 menjadi 2.178.272 sejak Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Tangsel Darurat Covid-19, BOR di RS Sudah 87 Persen Terisi, Ruang ICU 100 Persen

Lonjakan kasus Covid-19 ini digadang-gadang disebabkan oleh ditemukannya varian Delta dari India di Indonesia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta 60 persen lebih menular daripada varian Alpha maupun varian asli yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x