Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Beredar informasi terkait Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang diklaim secara resmi telah mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Informasi berupa video tersebut telah dipublikasikan melalui pemilik Kanal Youtube Skema Politik pada Selasa, 15 Juni 2021.
Unggahan video itu berjudul "Ganjar di Atas Angin, Semua Partai Mulai Merapat".
Adapun narasi yang tertulis pada halaman sampul Facebook tersebut adalah sebagai berikut:
"Mega Usung Ganjar Pasangan Prabowo-Puan Dipastikan Gagal Nyapres," seperti dikutip Seputartangsel.com dari Kanal Youtube Skema Politik, pada Rabu, 16 Juni 2021.
Namun, berdasarkan hasil penelusuran Seputartangsel.com, informasi yang menyatakan adanya kebijakan Megawati yang mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang itu merupakan informasi yang salah alias hoaks.
Hal ini dikarenakan, faktanya tidak adanya informasi secara resmi yang mengatakan Megawati mengusung Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa saat ini pihak PDIP belum membicarakan mengenai Pilpres 2024.
Dirinya mengatakan bahwa persoalan kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden adalah hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
Baca Juga: Transaksi Senjata Tidak Biasa, Turki Jual Drone Militer ke Arab Saudi
Selain itu, Hendrawan mengatakan bahwa saat ini partai PDIP masih berfokuskan dalam hal program-program penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan kembali ekonomi nasional.
"Pilpres itu masih jauh. Untuk PDIP, pilihan capres-cawapres merupakan hak prerogatif Ketum. Lebih baik salurkan sumber daya dan energi juang untuk menyukseskan program-program penanganan pandemi, dan pemulihan ekonomi nasional," kata Hendrawan dalam pernyataannya.
Kendati demikian, maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang diklaim dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu adalah salah dan termasuk ke dalam jenis hoaks fabricated content alias konten palsu.
Baca Juga: Transaksi Senjata Tidak Biasa, Turki Jual Drone Militer ke Arab Saudi
Hingga berita ini ditulis, video tersebut telah ditonton hingga 11 ribu kali, mendapatkan tombol menyukai sebanyak 70, tombol tidak menyukai sebanyak 4, dan kolom komentar sebanyak 79.***
