Kenang 100 Tahun Soeharto, Fahri Hamzah: Saya Tidak Pernah Jumpa tapi Saya Pernah Demo hingga Beliau Mundur

- 8 Juni 2021, 16:17 WIB
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah /Foto: Instagram/@fahrihamzah/


SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah memperingati 100 tahun presiden ke-2 RI, Soeharto. Dia mengajak mengheningkap cipta kepada mendiang Bapak Pembangunan Indonesia itu.

Fahri Hamzah mengaku belum pernah bertemu dengan Soeharto, namun dia menyampaikan bahwa dirinya ikut melakukan demonstrasi pada 1998.

"Hari ini tepat HUT pak Harto ke #100TahunPakHarto . Saya tidak pernah jumpa beliau. Tapi saya pernah demonstrasi sampai beliau mundur 21 Mei 1998," cuit Fahri Hamzah pada Selasa, 8 Juni 2021.

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Soeharto, Fadli Zon: Orang yang Selamatkan Indonesia dari Komunisme

Meski pernah berdemonstrasi untuk meminta mundur Soeharto dari jabatannya sebagai presiden, tetapi Fahri Hamzah tidak memungkiri bahwa Soeharto adalah tokoh besar Indonesia.

"Pak Harto adalah tokoh besar yg mentranformasi negara kita menjadi kekuatan yg disegani. Hari ini kita mengheningkan cipta," tuturnya.

Bagi Fahri Hamzah, memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pendiri dan pejuang bangsa menjadi indikasi sebuah bangsa disebut sebagai bangsa yang besar.

Baca Juga: 30 Juta UMKM Nasional Belum Tersentuh Bantuan Pembiayaan Formal, Komisi VI DPR RI Minta BRI Tanggung Jawab

Kesalahan yang dilakukan para pejuang tersebut menurut Fahri Hamzah, adalah hal manusiawi yang baginya tidak ada yang sempurna.

"Kita tidak akan pernah bisa menjadi bangsa besar sampai seluruh pendiri dan pejuang bangsa kita letakkan dalam penghargaan yang tinggi. Apapun kesalahan mereka, manusia tidak ada yg sempurna. Tugas kita adalah menghargai dan meneruskan jejak langkah. #100TahunPakHarto," tuturnya.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengatakan, orang yang pernah memimpin bangsa adalah pahlawan di zamannya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Mulai Lakukan Work From Bali Pada Kuartal III, Juli 2021, Secara Bertahap

Oleh sebab itu, mengingat sosok dan kiprahnya menurut Fahri Hamzah adalah monumen bagi memori kolektif bangsa.

"Semua yang pernah memimpin kita, adalah pahlawan kita pada zamannya. Pak Harto memimpin bangsa ini 30-an tahun lebih dengan segala kurang lebih. Terlalu banyak bekas yang beliau tinggalkan maka mengingatnya adalah monumen bagi memori kolektif bangsa. #100TahunPakHarto," ujarnya.

Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah
Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah


Fahri Hamzah juga mengajak untuk berlaku adil dengan memberikan penghargaan dan tidak memaki kepada pemimpin bangsa.

Baca Juga: Selain Amanda, Arya Saloka Pun Kesal Oleh Buzzer Yang Memviralkan Bye Bye Ikatan Cinta, Begini Responnya

"Pada masanya ketika berkuasa, setiap pemimpin menerima pujian. Kadang berlebihan. Maka, tidak adil baginya ketika tiada generasi setelahnya tidak memberikan perhargaan apalagi memaki. Kita harus melawan sikap tidak adil seperti ini kalau mau besar dan maju. #100TahunPakHarto," ungkapnya.

"Mari kita mulai dewasa soal ini. Sebuah bangsa tidak boleh menyimpan dendam masa lalu. Itu beban berat yang menghalangi kita terbang tinggi. Sekarang kita menatap ke depan. Memulai perjalanan menjadi kekuatan global yang diperhitungkan. Amin YRA. #100TahunPakHarto," imbuhnya.

Untuk diketahui, Soeharto lahir di Yogyakarta pada 8 Juni 1921 dan tepat hari ini 8 Juni 2021 memasuki kelahiran 100 tahun.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berduka, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dinyatakan Positif Covid-19

Soeharto adalah presiden RI yang memimpin selama 32 tahun.

Soeharto memiliki enam orang anak hasil pernikahan dengan Tien Soeharto, antara lain Siti Hardijanti Rukmana, Siti Hutami Endang Adiningsih, Titiek Soeharto, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo dan Tommy Soeharto.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah