Pernyataan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu pun disayangkan oleh KH Najih.
Menurut KH Najih, Gus Miftah tidak dapat membaca kitab dan termasuk ke dalam golongan liberal.
"Sudah jelas bahwasanya orang ini tidak bisa baca kitab. Dia kiriman dari teman-temannya yang satu liberal," ujar KH Najih, dikutip Seputartangsel.com dari kanal YouTube Ribath Darusshohihain pada hari Kamis, 6 Mei 2021.
KH Najih juga menyebut Gus Miftah pintar mencari pembelaan agar apa yang dilakukannya dapat dibenarkan oleh publik.
"Orang-orang liberal itu memang sebagian yang bisa baca kitab, pintar cari tabir-tabis (batasan) yang kesannya membolehkan ini dan itu, membolehkan masuk gereja dan lain sebagainya," tuturnya.
Kemudian, dia juga mengomentari pernyataan Gus Miftah yang mengatakan bahwa ceramahnya tidak berkaitan dengan ritual gereja.
Menurut KH Najib, dengan berceramah di bawah salib, hal itu berarti bagian dari golongan mereka.
"Dia mengatakan, itu bukan acara ritual mereka dan bukan acara keagamaan mereka, tapi kan di bawah salib. Di bawah salib itu berarti antek dan golongan mereka," jelasnya.