Anggota DPR RI Soroti Orang yang Berdiam di Rumah Tapi Punya Gaji, Dedi Mulyadi: Era Babi Ngepet

- 1 Mei 2021, 12:09 WIB
Potret Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi.
Potret Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. /Foto: Instagram.com/@dedimulyadi71/


SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus babi ngepet yang terjadi di Depok baru-baru ini menyita perhatian masyarakat, pasalnya babi ngepet yang merupakan cerita mistik ini sangat meresahkan warga.

Meski begitu, keberadaan dan penangkapan babi ngepet tersebut ternyata hanyalah rekayasa atau hoax yang dibuat oleh salah seorang tokoh masyarakat.

Menanggapi ramainya pembicaraan mengenai babi ngepet, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi menilai masih banyak warga yang percaya tentang babi ngepet.

Baca Juga: Permohonan Dispensasi Nikah Bawah Umur di Tuban Melonjak, Kemenag Minta Ini ke Pemda

"Kalau kita renungkan sesungguhnya hari ini adalah era 'babi ngepet'," kata Dedi dalam keterangan pers di Karawang, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Jumat 30 April 2021.

Kepercayaan warga terhadap babi ngepet menurut Dedi adalah hal wajar, karena saat ini orang berdiam di rumah, tapi memiliki penghasilan tinggi.

Dedi mengatakan bahwa saat ini banyak orang yang tidak pernah terlihat bekerja dan berdiam diri di rumah tapi menghasilkan banyak uang, seperti online shop, trading saham dan bisnis aplikasi.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Maharani Minta Pengusaha Bayar THR Penuh dan Tepat Waktu

Dedi menilai bahwa babi ngepet merupakan sebuah ramalan orang terdahulu terhadap kehidupan saat ini. Cerita seseorang menyalakan lilin di ruangan tertentu di rumahnya, kemudian melepaskan babi untuk mengambil uang merupakan sebuah filosofi yang patut direnungkan.

Api yang menyala merupakan gambaran listrik yang harus hidup. Kemudian babi digambarkan sebagai pulsa atau kuota internet sebagai penyambung yang tidak boleh terputus agar proses komunikasi transformasi digital berjalan efektif.

Sementara, proses gesek seperti babi ngepet bisa dilihat dari gambaran transaksi elektronik yang kini semakin mudah. Salah satunya menggunakan sistem gesek kartu debit atau kredit.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Maharani Minta Pengusaha Bayar THR Penuh dan Tepat Waktu

"Jadi saat ini memang saat di mana orang bisa bekerja menjadi 'admin' tidak ke mana-mana tapi bergaji, orang bisa bekerja jadi 'buzzer' tidak ke mana-mana juga bergaji, bisa bekerja sebagai 'endorsement' bisa jadi hanya ambil gambar dan foto di rumah kemudian di-'posting' tidak ke mana-mana bergaji, bisa jadi selebgram atau YouTuber yang bercerita di rumah tidak ke mana-mana juga bergaji," ujarnya.

Akan tetapi Dedi menilai kepercayaan terhadap babi ngepet di tengah era digital dan spirit keagamaan yang tinggi merupakan sebuah ironi, ditambah lagi kepercayaan tersebut menimbulkan problem kejahatan.

Baca Juga: Program Kemenaker Telah Digencarkan, Guna Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja

"Tapi jangan mudah percaya pada sebuah cerita yang bertentangan dengan akal dan pikiran. Mari bersikap hidup rasional dan jauhkan diri dari sifat iri dengki dan prasangka. Berpuasa bersihkan hati agar hidup damai penuh cinta," tuturnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x