Seminggu Tenggelam, TNI AL Persiapkan Metode Angkat KRI Nanggala 402 Beserta 53 Krunya dari Dasar Laut

- 28 April 2021, 14:21 WIB
KRI Nanggala 402.
KRI Nanggala 402. /dok foto/Divisi Humas Polri/

SEPUTARTANGSEL.COM - Seminggu sejak pertama kali KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak di Laut Utara Bali pada Rabu, 21 April 2021 lalu, kini TNI AL berencana untuk mengangkat kapal selam itu beserta dengan 53 awak yang gugur.

Hal ini disampaikan langsung oleh Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL), Laksamana Muda TNI Muhammad Ali.

Muhammad Ali mengatakan, kini pihaknya tengah bermusywarah untuk menentukan metode yang akan digunakan untuk mengangkut lapal selam buatan Jerman yang tenggelam di kedalaman 838 meter itu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Rabu 28 April 2021, Tayang Setiap Hari Ikatan Cinta

Menurut Muhammad Ali, dengan kedalaman seperti itu, maka proses pengangkatan bangkai kapal akan sulit.

"Metode ini ada beragam tergantung dengan posisi kapal ada di kedalaman berapa. Ini juga akan memengaruhi tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," kata Ali, dikutip Seputartangsel.com dari PMJ News pada hari Rabu, 28 April 2021.

Ali mengungkapkan berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengangkat KRI Nanggala 402 itu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Rabu 28 April 2021, Ada Samudra Cinta dan Love Story The Series

Di antaranya yakni menusuk, mengait, hingga mengangkat badan kapal secara perlahan.

"Kemudian ada yang menggunakan balon udara serta beragam metode lainnya. Bahkan, kita bisa pakai metode hembusan angin, yang mana angin dihembuskan melalui selang hingga air di dalam kapal terbuang," ujarnya.

Menurutnya, metode yang dipilih harus dengan memperhatikan kondisi dan tekanan di bawah air.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Indosiar Hari Ini, Rabu 28 April 2021, Ada LIDA 2021

Sebelumnya, KRI Nanggala 402 ditemukan dalam kondisi terbelah menjadi tiga bagian dan total 53 awak kapal dipastikan gugur pada Sabtu, 24 April 2021. Tepat empat hari setelah kapal selam yang dibangun pada tahun 1979 itu hilang kontak saat akan melakukan uji coba penembakan torpedo.

Hal ini diumumkan oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto setelah tim pencari menemukan sejumlah benda yang diyakini sebagai milik KRI Nanggala 402.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah