SEPUTARTANGSEL.COM - Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak kembali tuai sorotan publik.
Kali ini terkait cuitannya yang mengatakan bahwa untuk apa bayar pajak kendaraan bermotor jika Prabowo tidak menjadi Presiden.
Kemudian, Dahnil juga diduga menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai rezim China.
Baca Juga: Kagum Kenegarawan Ratu Elizabeth II Terkait Prokes, Rizal Ramli: Di Sini Malah Sok Kuasa
"Buat Apa Bayar Pajak Motor Kalau Prabowo Tidak Jadi Presiden??
Masa saya harus bayar pajak ke pemerintahan rezim china?
#AyoHindariPajakMotor," bunyi cuitan tersebut.
Melihat hal ini, Tokoh Nahdlatul Ulama Gus Umar Hasibuan angkat suara.
Gus Umar mempertanyakan terkait keaslian hasil tangkapan layar yang diduga cuitan Dahnil tersebut.
Baca Juga: Bandar Narkoba Ditembak Mati, BNN Berhasil Amankan Tujuh Karung Sabu Seberat 89 Kilogram
"Ini benar Gak sih jejak digital dia?," kata Gus Umar, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @UmarChelsea75 pada hari Senin, 19 April 2021.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Jokowi harus mengetahui cuitan tersebut.
"Kalau benar pak @jokowi musti tahu ini," ujarnya.
Sebelumnya, Dahnil juga diduga menyerang mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq dalam komentar akun Facebook miliknya.
Dalam komentar tersebut, Dahnil Anzar mengatakan bahwa tidak ada warga Muhammadiyah yang berimam kepada Habib Rizieq.
Menurutnya, isi dakwah Habib Rizieq tidak sesuai dengan Muhammadiyah.
Selain itu, dia juga menyebut Habib Rizieq sebagai ulama yang suka memaki, menuduh, hingga memprovokasi.***