Pegawai Pelni Dipecat karena Pengajian, Gus Umar: Penceramah Kritik Kebijakan Pemerintah Dianggap Radikal?

- 11 April 2021, 18:10 WIB
 Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan75

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan melayangkan kritik pedas terkait kebijakan Komisaris PT Pelni (Persero) Dede Budhyarto.

Dede diketahui membatalkan pengajian atau kajian Ramadan, serta memecat pegawai Pelni yang berperan sebagai panitia karena dinilai telah memberi panggung bagi penceramah radikal.

Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar mempertanyakan apakah para penceramah yang mengkritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal.

Baca Juga: Teroris FA yang Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri Merupakan Pengurus PP Muhammadiyah? Begini Faktanya

Baca Juga: Alhamdulillah, Covid-19 di Indonesia Pasien Sembuh Bertambah 5.219 Total Jadi 1.414.507 Per 11 April 2021

"Apakah penceramah baca pendakwah yg kritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal?" kata Gus Umar, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @UmarChelseaHsb pada hari Minggu, 11 April 2021.

Pertanyaan tersebut pun mendapat perhatian dari netizen.

Kebanyakan justru menyayangkan peristiwa tersebut.

Baca Juga: Warga Bogor Diminta Waspada, BMKG Prediksi Akan Terjadi Angin Kencang dan Hujan Disertai Petir

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x