SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan melayangkan kritik pedas terkait kebijakan Komisaris PT Pelni (Persero) Dede Budhyarto.
Dede diketahui membatalkan pengajian atau kajian Ramadan, serta memecat pegawai Pelni yang berperan sebagai panitia karena dinilai telah memberi panggung bagi penceramah radikal.
Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar mempertanyakan apakah para penceramah yang mengkritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal.
"Apakah penceramah baca pendakwah yg kritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal?" kata Gus Umar, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @UmarChelseaHsb pada hari Minggu, 11 April 2021.
Pertanyaan tersebut pun mendapat perhatian dari netizen.
Kebanyakan justru menyayangkan peristiwa tersebut.
Baca Juga: Warga Bogor Diminta Waspada, BMKG Prediksi Akan Terjadi Angin Kencang dan Hujan Disertai Petir