SEPUTARTANGSEL.COM - Selain pengajian yang dibatalkan, pegawai PT Pelni pengundang penceramah yang dicap radikal pun akhirnya dipecat.
Komisaris PT Pelni, Dede Budhyaryo mengatakan bahwa pemecatan tersebut merupakan upaya serius pihaknya dalam memerangi paham radikalisme.
Akibatnya, keputusan tersebut tuai kontroversi di media sosial (medsos). Dede Budhyarto pun jadi kebanjiran kritik dari sejumlah tokoh.
Baca Juga: Apakah Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19 Berbahaya untuk Kesehatan Anda? Cari Tahu di Sini!
Salah satunya adalah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan.
Menurut Gus Umar, tugas Komisaris BUMN adalah mengawasi kinerja dan keuangan perusahaan yang dikerjakan oleh direksi, bukan mengurusi radikalisme.
"Komisaris BUMN itu tugasnya mengawasi kinerja dan keuangan perusahaaan yg dikerjakan Direksi bukan ngurus radikal radikul," kata Gus Umar, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @UmarChelseaHsb pada hari Sabtu, 10 April 2021.