"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB," papar Moeldoko.
Moeldoko tetap yakin dengan keputusannya menerima pinangan Partai Demokrat versi KLB.
Dikatakannya, bahwa apa yang diyakininya benar dan tak mau membebani Presiden.
Moeldoko juga mengakui sebuah kekhilafan. Mengambil keputusan tanpa memberitahukan kepada istri dan keluarganya.
"Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persoalan ini," ujarnya. ***