Jelang Ramadhan, Kemendag Berupaya Menjaga Harga Pangan

- 16 Maret 2021, 06:40 WIB
Pasar
Pasar /Foto: Pikiran Rakyat/Ade Bayu Indra/

SEPUTARTANGSEL.COM – Tidak terasa Ramadhan sebentar lagi tiba, sebagaimana hal yang lumrah terjadi di pasar saat Ramadhan menjelang, harga kebutuhan pokok biasanya akan melonjak tinggi.

Untuk menghindari lonjakan harga di pasar, khususnya daging sapi, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut bahwa kementeriannya akan bekerja keras untuk mempersiapkan kebutuhan pangan di bulan Ramadan.

Biasanya komoditas seperti daging sapi dan kebutuhan rumah tangga lainnya, melonjak begitu tinggi menjelang dan ketika bulan Puasa tiba. Lonjakan harga ini dikhawatirkan akan menganggu ekonomi dan konsentrasi  masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Politikus PDIP hingga Idham Azis Dikabarkan Akan Gantikan Moeldoko di KSP, Simak Penjelasannya 

Baca Juga: Layanan Siaran Analog Akan Dihentikan Pemerintah Mulai Tahun 2022, Masyarakat Harus Ganti Tv Digital?

Luthfi tidak menampik bahwa harga bahan pangan seperti daging sapi akan melonjak selama bulan Puasa, namun kementeriannya berupaya agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Saya ingin utarakan bahwa harga ini akan naik. Tapi mudah-mudahan persiapan yang dilakukan oleh kemendag, kenaikan itu bisa lebih dijangkau karena memang situasi dunia yang tidak menentu,” ujar Lutfi, dikutip oleh Seputartangsel.com dari Antara pada 15 Maret 2021.

Seperti diketahui, pada Februari-Maret, harga daging sapi melonjak tinggi hingga di atas angka Rp 130.000 per kilo yang membuat para pedagang kesulitan menjual daging sapi tersebut.

Baca Juga: Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, Moeldoko Dikabarkan Akan Mundur dari KSP, Berikut Calon Penggantinya 

Baca Juga: Bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Terkait KLB Ilegal, JK Minta Partai Demokrat Bersabar

Selain harga daging sapi, lonjakan juga terjadi pada harga cabai yang menembus angka Rp 100.000 per kilo. Tentu saja lonjakan yang terjadi beberapa waktu lalu membuat warga cemas.

Untuk mencegah lonjakan daging sapi, pemerintah berinisiatif untuk melakukan subtitusi atau pergantian, dengan mengganti daging sapi menjadi daging kerbau.

Ketimbang mengimpor daging sapi dari Australia yang saat ini harganya juga kian tinggi, pemerintah mencoba mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 80,000 ton dan 20.000 ton lagi dari Brazil.

Baca Juga: AHY Temui Jusuf Kalla Bahas Soal Kudeta Demokrat, JK Minta Begini 

Baca Juga: Komentari Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Jimly Asshiddiqie: Bangsa Kita Tidak Butuh 

Dengan melakukan subtitusi, diharapkan masyarakat cenderung memilih untuk mengkonsumsi daging kerbau yang harganya lebih terjangkau.

Pun terhadap harga cabai, sudah terjadi penurunan 1,55 persen untuk cabai keriting dan 0,49 persen untuk cabai rawit merah, ini disebabkan karena beberapa wilayah yang menjadi sentra cabai akan memasuki masa panen dalam waktu dekat.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini