SEPUTARTANGSEL.COM – Pendiri Partai Ummat Amien Rais kembali menjadi pembicaraan publik usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka beberapa waktu lalu membahas kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang diduga melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Politisi senior yang terkenal dengan sikap kritisnya sejak era Orde Baru itu mengemukakan sikap kritisnya dalam menilai perkembangan politik dan demokrasi dewasa ini.
Menurut Amien Rais, kondisi perpolitikan dan demokrasi di Indonesia cukup memprihatinkan.
Baca Juga: Hari Ini Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021 Mulai, Terbuka Bagi yang Belum Lolos Melalui Jalur SNMPTN
Baca Juga: Politikus PDIP hingga Idham Azis Dikabarkan Akan Gantikan Moeldoko di KSP, Simak Penjelasannya
Pasalnya, proses demokratisasi di Indonesia yang dimulai sejak 17 Agustus 1945, bukannya semakin menguat tetapi malah mengalami kemerosotan.
Mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa saat ini masyarakat sudah tidak dapat membanggakan demokrasi Indonesia, sebab proses demokrasi yang saat ini berlangsung malah jatuh ke tangan seglintir elit dan tidak menguntungkan rakyat banyak.
“Bahkan sekarang ini mungkin kita sudah tidak lagi bisa bicara demokrasi dengan bangga, tapi kita sadar jika demokrasi kita tidak lagi menguntungkan buat kebanyakan orang, tapi hanya menguntungkan sedikit kelompok-kelompok elit. Ini tentu membuat kita semuanya prihatin,” tutur Amien melalui kanal YouTube miliknya, Amien Rais Official yang diunggah pada Sabtu, 13 Maret 2021 lalu.