Baca Juga: Young Lex Diduga Plagiat Lagu 'Lit' Lay Zhang EXO, Netizen Geram dan Jadi Trending di Twitter
Lebih lanjut, Andi Arief mengatakan bahwa Moeldoko berbeda dengan jenderal-jenderal tersebut.
Menurutnya, Moeldoko tidak begitu tertarik dengan ideologisasi TNI karena posisinya selalu beruntung, terutama dalam membangun koneksi.
Kemudian, Andi juga menguturkan bahwa posisi Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) membuatnya menjadi memiliki hasrat untuk berkuasa.
Baca Juga: Young Lex, Rapper Indonesia Dikecam Dunia Dianggap Plagiat Karena Ini
Baca Juga: Cerita dari Ruangan KLB Partai Demokrat, Peserta Dijanjikan Uang Ratusan Juta, Kalau Mau Datang
"Posisinya sebagai pernah panglima dan KSP yg dekat dengan kekuasaan pastilah terbangun hasrat berkuasa. Namun kedekatan dengan dunia kapital melahirkan paradigma bahwa kendaraan dan jalan politik bisa didapat dengan traksaksional dan senyap meski sempat ketauan," ujar Politisi Demokrat itu.
Karena sepak terjang mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu, Andi menjadi tidak heran bila pengambilalihan Partai Demokrat dilakukan secara transaksional.
6. Posisinya sebagai pernah panglima dan KSP yg dekat dengan kekuasaan pastilah terbangun hasrat berkuasa. Namun kedekatan dengan dunia kapital melahirkan paradigma bahwa kendaraan dan jalan politik bisa didapat dengan traksaksional dan senyap meski sempat ketauan.— AndiArief_ID (@AndiArief_ID) March 8, 2021
"Tak heran kalau take over partai demokrat dan isu tak sedap membeli pemilik suara Demokrat hitung2annya transaksional gunakan struktur pengaruh karena mantan anak buahnya cukup banyak.
Bukan Marzuki Ali, joni Alen apalagi Darmijal pintu masuk upaya take over demokrat," ucapnya.***