Sebanyak 338 Kubik Sampah Diangkut dari Pintu Air di Jakarta Sabtu 20 Februari

- 21 Februari 2021, 07:10 WIB
Petugas Dinas Lingkungan Hidup mengangkat sampah di pintu air menggunakan alat berat
Petugas Dinas Lingkungan Hidup mengangkat sampah di pintu air menggunakan alat berat /jakarta.go.id/

SEPUTARTANGSEL.COM- Bukan hal baru lagi, setelah banjir pasti akan banyak sampah-sampah hingga menggunung. 

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 20 Februari 2021, telah membersihkan sebanyak 338 meter kubik sampah banjir.

Sampah-sampah setelah banjir biasanya berasal dari barang-barang rumah yang hanyut terbawa arus. 

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang Lagi Hingga 8 Maret 2021, Berhasil Turunkan Kasus Covid-19

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Kunjungi Pengungsian di Otista, Jakarta Timur

Tumpukan sampah ini biasanya mengumpul di pintu-pintu air di Jakarta. Hingga menutup jalur air itu sendiri.

Sampah-sampah yang memenuhi pintu air ini langsung diangkut dengan menggunakan alat berat.

Tiga lokasi sampah yang ada di Jakarta berasal dari aliran Kali Ciliwung di Jembatan Kampung Melayu dan Pintu Air Manggarai, serta di Banjir Kanal Barat (BKB) Season City.

Baca Juga: Pasangan Fenomenal Kim Kardashian dan Kanye West Bercerai, Ada Apa?

Baca Juga: Meski Banjir, Jenazah Korban Covid-19 Diangkut Menggunakan Perahu Karet ke Pemakaman

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syarippudin mengatakan, sebanyak 30 petugas dan tujuh alat berat dioperasikan di tiga lokasi tersebut.

"Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan 40 armada untuk mengangkut sampah-sampah dan dibawa ke tempat penampungan sementara yang sudah ditentukan di lima wilayah," paparnya.

Dikumpulkan di lokasi pembuangan sementara dulu. 

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Batal Nikah Kalina Ocktaranny dan Vicky Prasetyo, Bukan Settingan Atau Perselingkuhan

Baca Juga: Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie Bersama Petugas Setempat Meninjau Langsung Lokasi Banjir Pondok Maharta

"Kalau akses ke TPST Bantar Gebang sudah bisa dilalui baru kita bawa ke sana," tambahnya.

Pembersihan sampah dilakukan segera agar tidak menghambat aliran atau menyebabkan efek bendung.

"Kita terus melakukan penanganan sampah sampai saat ini. Kami utamakan adalah di aliran itu jangan sampai ada efek bendung, sehingga sampah segera ditangani dan air cepat mengalir," ujar Syarippudin.***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Jakarta.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x