Sementara itu, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, GeNose C19 ini akan semakin akurat.
Menristek Bambang juga menegaskan bahwa GeNose C19 ini adalah alat penyaringan (screening) dan bukan sebagai alat pengganti PCR Tes.
Dengan adanya GeNose C19, masyarakat mempunya opsi tambahan untuk melakukan pengecekan kesehatan selain rapid tes antigen dan PCR, yang menjadi syarat utama perjalanan transportasikereta api jarak jauh.
Baca Juga: Partai Demokrat Bongkar Rencana Kepala KSP Moeldoko: Jadi Ketum, Lalu Capres 2024
VP Public Relation KAI, Joni Martinus menegaskan bahwa KAI telah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan GeNose C19 ini di stasiun, sebagai langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk menghadirkan layanan trasportasi Kereta Api yang bebas Covid-19.
KAI melakukan Sinergi BUMN dengan PT.Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya, yaitu Rajawali Nusindo.
Kolaborasi tersebut untuk meneruskan kerjasama yang selama ini telah terjalin baik dalam hal pelayanan Rapid Tes Antibodi dan Rapid Tes Antigen di seluruh stasiun di Indonesia.