Baru Dilantik Jadi Mensos, Risma Akan Hapus Bantuan Langsung Tunai

- 24 Desember 2020, 07:20 WIB
Menteri Sosial, Risma saat menerima serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy di Kementerian Sosial, di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.
Menteri Sosial, Risma saat menerima serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy di Kementerian Sosial, di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. /Foto: Pikiran Rakyat/Amir Faisol/


SEPUTARTANGSEL.COM - Tri Rismaharini atau Risma dipilih menjadi Menteri Sosial (Mensos) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai melakukan reshufle kepada sejumlah Menteri.

Meski baru kemarin yakni Rabu 23 Desember 2020 Risma dilantik oleh Jokowi, dia sudah tancap gas.

Salah satunya, mantan Wali Kota Surabaya itu akan menghapus bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.

Baca Juga: Cinta Mulia Tayang Pukul 18:15, Berikut Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Kamis 24 Desember 2020

Baca Juga: Ikatan Cinta Tayang Pukul 19:30, Berikut Jadwal Acara TV di RCTI Kamis 24 Desember 2020

Akan tetapi, bukan lantas ditiadakan, hanya saja program BLT diganti secara elektronik.

Menurut Risma, hal itu untuk menghindari adanya penyelewengan dalam bantuan sosial yang disalurkan oleh Kementerian.

Risma mengatakan di kepemimpinannya nanti, semua akan menggunakan teknologi informasi sehingga semuanya bisa transparan, termasuk dengan bantuan-bantuan sosial.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Indosiar Kamis 24 Desember 2020, Pop Academy: Top 3 Tayang Pukul 20:30

Baca Juga: Jadwal Acara TV di GTV Kamis 24 Desember 2020, The Fast and Furious:Tokyo Drift Tayang Pukul 21:30

Penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial selanjutnya tidak perlu membutuhkan orang ketiga.

Demikian disampaikan Risma usai melakukan serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial, Muhadjir Effendy kepada dirinya di Kementerian Sosial, di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.

"Kita tidak akan ada bantuan kas, jadi bantuan langsung kita akan hapus semua transaksi online, jadi tidak perlu ketemu dengan siapapun dan uang itu akan dikelola dengan transparan. Kami menggunakan Teknologi dan Informasi sehingga bisa dilihat siapapun," ungkap Risma.

Baca Juga: Mahabharata Tayang Pukul 18:00, Ini Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Kamis 24 Desember 2020

Baca Juga: Mahabharata Tayang Pukul 18:00, Ini Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Kamis 24 Desember 2020

Pembenahan data

Risma masih ingin mempelajari dulu masalah yang ada di Kementerian Sosial. Ke depan dirinya akan memaksimalkan Teknologi dan Informasi sehingga semuanya bisa terpadu.

Menurutnya, untuk membenahi masalah pendataan di Kementerian Sosial itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama kalau tidak ada input data yang baru.

"Kalau pengalaman saya membetulkan data asal tidak ada inputan baru itu cepat sekali," ujarnya.

Baca Juga: PT KAI Tambah Penyediaan Layanan Rapid Tes Antingen di Empat Stasiun

Baca Juga: Sabu sabu Senilai Rp156 Miliar dari Jaringan Timur Tengah Diamankan Polisi. Sadis Banyaknya

Risma juga akan menggandeng pihak ketiga yakni Perguruan Tinggi sebagai evaluator dalam mempermudah kebijakan-kebijakan yang akan diambil selama dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial.

"Sebetulnya belum tahu krusialnya tapi dengan sistem teknologi dan informasi asal inputnya masuk itu cepat sekali. Contoh berapa yang meninggal dengan TI itu langsung gugur kemudian berapa yang masuk, permasalahannya berapa yang masuk," tutur Risma, Mantan Walikota Surabaya itu.

"Kita akan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk mengecek itu, kami bukan tidak percaya tapi perlu ada pengawasan," ungkapnya.

Baca Juga: Sosok Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Junjung Tinggi Toleransi Beragama

Mantan Walikota Surabaya itu sangat percaya diri, semua data-data bisa disinkronkan dengan data kependudukan.

Namun semua itu bisa lebih cepat bila daerah juga bisa cepat melakukan perbaruan data.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyatdotcom dengan judul: Jadi Menteri Sosial, Risma Bakal Hapus Semua Bantuan Tunai, Ini Gantinya

Baca Juga: Hore, Subsidi Kuota Internet Untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dilanjutkan Tahun 2021

"Makanya kita kebut, sebetulnya dengan program dengan elektronik kita akseskan dengan kependudukan itu mereka akte kematian, data kematian. Data itu bisa sinkron. Seringkali mereka pindah kalau bisa updating data di daerah lebih cepat maka kami bisa lebih cepat," ungkap Risma.***(Pikiran Rakyat /Amir Faisol)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah