Peran Perempuan Tetap Lestari, dari Pergerakan Nasional hingga Masa Serba Modern

- 18 Desember 2020, 19:15 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pexels / Picjumbo.com /

SEPUTARTANGSEL.COM – Perempuan merupakan bagian dari pergerakan nasional. Mereka berjuang bagi bangsa untuk lepas dari belenggu penjajahan.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

Dia menyebutkan peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember seringkali disalahartikan sebagai Mother's Day.

Baca Juga: Dituding Bikin Liputan Investigasi Bohong, Edy Mulyadi Klaim Kontennya Penuhi Kaidah Jurnalistik

Baca Juga: Di Israel, Perempuan Arab Maju Calon Presiden

Padahal Hari Ibu dilatarbelakangi Kongres Perempuan Indonesia pertama 1928 di Yogyakarta.

Di kongres itu, para perempuan Indonesia berkumpul untuk menyatukan dan menyuarakan hak dan cita-cita serta menciptakan persatuan perkumpulan perempuan di seluruh Indonesia.

Kongres Perempuan memiliki tujuan mulia untuk membuka jalan seluas-luasnya bagi perempuan Indonesia agar dapat maju dan menjalankan kewajibannya sebagai Ibu Bangsa yang mampu memberdayakan kaumnya, memajukan bangsa, serta menumbuhkan generasi muda yang berkualitas dan memiliki jiwa nasionalisme.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Siap Dinikahi Vicky Prasetyo, Mantan Suami Ketiga: Dia Perempuan Setia

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x