Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Video Azan 'Hayya Alal Jihad'
Edisi pertama dibuat pada Maret atau ketika virus corona jenis baru mulai melanda Indonesia.
Menurutnya, BPOM selaku regulator dan pengawas obat terus menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan dalam mengaitkan karakteristik virus corona jenis baru.
Baca Juga: Pria Yang Viral Mengancam Penggal Habib Rizieq Ternyata Seorang Polisi dan Kini Diperiksa Propam
Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, 30 Personel Polda Jateng Reaktif Covid-19
Lebih jauh dia mengungkapkan, perkembangan virus SARS-CoV-2, sangat dinamis dan berkembang, baik di Indonesia maupun di dunia.
“Pembaruan yang terus menerus dari informatorium harus dilakukan mengingat info terkait khasiat keamanan atas Covid-19 ini sangat dinamis,” ujarnya.***