Jokowi Marah, Kasus Positif Covid-19 di Jateng Terbanyak, Ganjar Pranowo: Gak Usah Takut

- 3 Desember 2020, 14:51 WIB
Ganjar Pranowo (kanan) yang menanggapi pernyataan Joko Widodo (kiri) tempo hari yang menyebut kasus Covid-19 di Jawa Tengah meningkat dengan drastis.
Ganjar Pranowo (kanan) yang menanggapi pernyataan Joko Widodo (kiri) tempo hari yang menyebut kasus Covid-19 di Jawa Tengah meningkat dengan drastis. /Foto: Pikiran-Rakyat.com/ Kolase dari Instagram @ganjar_pranowo dan @jokowi/


SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi marah saat mengetahui bahwa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Memiliki kasus harian positif Covid-19 terbanyak dalam beberapa hari terakhir ini.

Jokowi lantas menunjukkan data Provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia.

Terdapat 3 daerah dengan kasus tertinggi, yakni Jawa Tengah 2.036 kasus, Jakarta 1.431 kasus dan Jawa Timur 412 kasus.

Baca Juga: Ustadz Maaher Ditangkap Bareskrim Polri

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus Covid-19 yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi.

Menanggapi pernyataan Jokowi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membantah mengenai jumlah kasus positif yang disampaikan Jokowi.

Ganjar mengatakan bahwa data tersebut tidak benar, namun dia menganggap data yang disampaikan Jokowi tersebut sebagai peringatan baginya.

Baca Juga: 5 Berkas Penting Ini Wajib Dibawa Ke Bank Agar Bantuan Subsidi Gaji Bagi Guru Honorer Cepat Cair

"Sayang saja bahwa angka itu ternyata tidak terlalu benar, tapi tidak apa-apa, saya kira baik juga untuk memberikan peringatan setidaknya kepada saya, bagus gitu," ucapnya.

Menurutnya, setelah menghubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ternyata terdapat beberapa klarifikasi yang mereka berikan.

"Maka tugas saya adalah menanyakan kenapa angka itu muncul dan gede banget segitu, dari mana sumbernya," tuturnya.

Baca Juga: Terungkap, Pria yang Ancam Menyembelih dan Mencungkil Mata Habib Rizieq, Bukan Orang Sembarangan

"Alhamdulillah sudah ada klarifikasi dari kementerian kesehatan, bahwa beberapa angka itu memang ada yang keliru menginput, ada yang delay dan seterusnya," sambungnya.

Terlepas dari penolakannya, Ganjar Pranowo mengakui memang di Jateng terjadi peningkatan kasus harian hanya angkanya tidak seperti yang Jokowi sampaikan.

"Tapi memang di Jateng terjadi peningkatan, kalau itu sih kami mengakui, tapi angkanya tidak melonjak seperti itu, maka data-data delay itu disampaikan saja kepada publik, ada sekian data delay dan ini akan di-launching setelah mendapatkan verifikasi atau klarifikasi, sehingga penambahannya tidak seolah-olah terjadi pada hari itu," ucapnya.

Baca Juga: FPI Blokade Polisi yang Hendak Ke Rumah Habib Rizieq, Polri Akan Proses Hukum

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Covid-19 Tidak Ada Lagi di Jawa Tengah, Ini Penjelasannya

Tak hanya sampai di situ, Ganjar Pranowo juga mengomentari pernyataan dari Inisiator Kawal Covid-19 Ainun Najib yang menyebutkan bahwa jumlah total kematian di Jateng ternyata jauh lebih banyak.

"Di Pusat total dilaporkan meninggal 2,393, sementara yang kita kumpulkan itu totalnya sudah 4,566, jadi mungkin ini pak Ganjar perlu disidak juga ini dan perlu ditekan lagi untuk sinkron antara daerah dan pusat," ujar Ainun Najib.

Ganjar Pranowo langsung menanggapi dan mengatakan tidak perlu repot jika memang salah, ia meminta langsung diklarifikasi saja.

Baca Juga: Jokowi Mengganti Menteri KKP Luhut Binsar Pandjaitan Kepada Syahrul Yasin Limpo, Ada Apa?

Baca Juga: Meski Lokasi Belum Ditentukan, PSSI Pastikan TC Timnas U-19 di Luar Negeri Dilanjutkan 11 Desember

"Ya tinggal klarifikasi saja, gak ada yang repot buat saya, dihitung, makannya yang perlu diperbaiki adalah sistem, kalau angka itu benar, ya begitu adanya," ucapnya seperti dikutip PR Bekasi dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 3 Desember 2020.

Namun, Ganjar Pranowo sekali lagi menampik, menurutnya angka kematian yang lebih dari dua ribu saja sudah sangat tidak mungkin.

"Kenapa saya protes lebih dari 2.000, kalau lebih dari 2.000 kayaknya gak mungkin gitu ya, tapi kalau di atas 1.000, kayak-kayaknya Jateng sudah mulai mungkin, karena kita sudah hampir 200 persen loh testing-nya, kalau kita bandingkan dengan Jabar dan Jatim, oh testing kami lebih banyak," tuturnya.

Baca Juga: Hasil Liga Champions: Juventus, Barca, Chelsea hingga Dortmund Lolos ke 16 Besar, MU Merana

Baca Juga: Sebanyak 3,34 Juta Orang Terima Bantuan Kartu Prakerja Hingga Bantuan UMKM, Ini Kata Sri Mulyani

"Tapi kemudian akhirnya teman-teman ngomong, 'lah ngapain pak Ganjar nambah-nambahin tes gini kalau kemudian akhirnya hanya membikin kisruh, statement-nya pada seenaknya sendiri, dan kemudian masyarakat menjadi panik, kita tesnya sesuai WHO aja deh pak, gak usah-usah ditambah-tambahin'," sambung Ganjar Pranowo.

Menanggapi komentar-komentar tersebut, Ganjar Pranowo menilai bahwa Jateng punya kapasitas dan kemampuan yang lebih, maka menurutnya kenapa tidak dilakukan tes sebanyak mungkin.

"Tes aja sebanyak-banyaknya, kamu gak usah peduli dengan bully-bully, kamu gak usah peduli dengan caci-caci, biar menghadapi Gubernurnya saja, sehingga kalau benar atau salah itu ada di Gubernurnya, dan kami bertanggung jawab untuk itu," ucapnya.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian hari ini, 1 Gram Dibandrol Rp951.000

Lebih lanjut Ganjar Pranowo juga menceritakan kenapa dirinya belakangan ini kerap berhubungan dengan Menkes dan satuan kesehatan lainnya.

"Maka kenapa saya kontak Menkes, Satgas, Pusdatin, dan ini bukan kontak saya yang pertama loh, saya sudah kurang lebih empat kali untuk clearance, maka perbaikan sistem menjadi penting, input harus jujur, dan semuanya harus bisa melakukan dengan penuh kredibel," tuturnya.

Menurut Ganjar Pranowo tidak ada yang perlu ditakutkan, jika memang kenyataan nantinya Jateng menghasilkan kasus Covid-19 terbanyak.

"Gak usah takut, kalau memang faktanya banyak ya banyak, kalau cuman mau ngomong orang marah-marah ya marah-marah saja, tapi faktanya kan semua mesti tau diri, kalau pake masker ya pake, jangan ngeyel," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di di Pikirarakyatbekasidotcom dengan judul: Jokowi Sedih Jateng Juara 1 Kasus Harian, Ganjar Pranowo: Kamu Gak Usah Peduli dengan Bully-bully

Baca Juga: Hadir di Lima Lokasi, Pelayanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Kamis 3 Desember 2020, Ini Syaratnya

"Kalau tidak ada kerumunan ya jangan alasan apapun, turuti, jangan abis kasusnya naik naik terus marah-marah, kan gak bisa." kata Gubernur Jateng itu.*** (PR Bekasi /Ghiffary Zaka)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini