"Maka tugas saya adalah menanyakan kenapa angka itu muncul dan gede banget segitu, dari mana sumbernya," tuturnya.
Baca Juga: Terungkap, Pria yang Ancam Menyembelih dan Mencungkil Mata Habib Rizieq, Bukan Orang Sembarangan
"Alhamdulillah sudah ada klarifikasi dari kementerian kesehatan, bahwa beberapa angka itu memang ada yang keliru menginput, ada yang delay dan seterusnya," sambungnya.
Terlepas dari penolakannya, Ganjar Pranowo mengakui memang di Jateng terjadi peningkatan kasus harian hanya angkanya tidak seperti yang Jokowi sampaikan.
"Tapi memang di Jateng terjadi peningkatan, kalau itu sih kami mengakui, tapi angkanya tidak melonjak seperti itu, maka data-data delay itu disampaikan saja kepada publik, ada sekian data delay dan ini akan di-launching setelah mendapatkan verifikasi atau klarifikasi, sehingga penambahannya tidak seolah-olah terjadi pada hari itu," ucapnya.
Baca Juga: FPI Blokade Polisi yang Hendak Ke Rumah Habib Rizieq, Polri Akan Proses Hukum
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Covid-19 Tidak Ada Lagi di Jawa Tengah, Ini Penjelasannya
Tak hanya sampai di situ, Ganjar Pranowo juga mengomentari pernyataan dari Inisiator Kawal Covid-19 Ainun Najib yang menyebutkan bahwa jumlah total kematian di Jateng ternyata jauh lebih banyak.
"Di Pusat total dilaporkan meninggal 2,393, sementara yang kita kumpulkan itu totalnya sudah 4,566, jadi mungkin ini pak Ganjar perlu disidak juga ini dan perlu ditekan lagi untuk sinkron antara daerah dan pusat," ujar Ainun Najib.
Ganjar Pranowo langsung menanggapi dan mengatakan tidak perlu repot jika memang salah, ia meminta langsung diklarifikasi saja.