Habib Rizieq Mengajak Rekonsiliasi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Malah Bilang Begini

13 November 2020, 19:15 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. /Foto: Instagram @dr_moeldoko/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ajakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) untuk melakukan Revolusi Akhlak dan rekonsiliasi ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan.

Seruan Revolusi Akhlak tersebut salah satunya disorot Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu mengaku bingung dengan ajakan rekonsiliasi pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab itu.

Baca Juga: Polri: Tiga Tersangka Baru Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Miliki Peran Berbeda

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Menangis Haru Saat Bertemu Habib Rizieq di Puncak Bogor

Menurutnya, hubungan Habib Rizieq dan pemerintah baik-baik saja, sehingga tidak perlu rekonsiliasi seperti yang diserukannya saat tiba di Indonesia beberapa hari lalu.

"Apanya yang harus direkonsiliasikan? Dari awal kan beliau pergi-pergi sendiri, lalu pulang, ya, pulang saja. Kalau bisa pulang ke sini dengan baik berarti gak ada itu kriminalisasi," ujar Moeldoko di kantornya, Kamis 12 November 2020.

Sebelumnya, Habib Rizieq menyatakan siap rekonsiliasi dengan pemerintah. Namun, HRS mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi pemerintah sebelum rekonsiliasi itu terlaksana.

Baca Juga: Link dan Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode 38 Tayang Jumat 13 November 2020 Malam

Baca Juga: MUI: Silakan Jemaah Silaturahim dengan Habib Rizieq Tapi Patuhi Protokol Kesehatan

"Kami siap rekonsiliasi, tapi stop dulu kriminalisasi ulama, stop dulu kriminalisasi para aktivisnya. Tunjukkan dulu niat baik," ujar Rizieq saat berceramah di Petamburan yang disiarkan di akun YouTube Front TV.

Bagi Moeldoko, yang diperlukan saat ini adalah kesepahaman hak dan tanggung jawab masing-masing.

Baca Juga: Wasekjen MUI Imbau Umat Islam dan Anggota FPI Tidak Lakukan Kekerasan Terhadap Nikita Mirzani

Baca Juga: BLT Subsidi Upah Tahap II Bagi 2,71 Juta Penerima Cair Hari Ini, Cek Rekeningmu!

Ia juga menjamin bahwa negara melindungi semua tanpa membedakan status

"Negara itu melindungi semua golongan, tidak ada yang dibedakan.. semua diperlakukan sama. Jadi menurut saya, istilah rekonsiliasi itu, apanya yang mau direkonsiliasi? Kita kan dalam posisi baik-baik saja sebenarnya," tutup Moeldoko.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler