SEPUTARTANGSEL.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengajak segenap umat Islam di mana pun untuk ikut aksi membela Nabi Muhammad SAW.
Aksi bela Nabi Muhammad akan dilaksanakan pada Selasa 2 November 2020 hari ini di Jakarta dan tanggal 4 November 2020 di Bandung.
Aksi bela Nabi Muhammad merupakan buntut dari pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron setelah heboh karikatur di majalah Charlie Hebdo.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab: Orang yang Pura-Pura Bijak Saat Nabinya Dihina Adalah Zindiq
Baca Juga: Unjuk Rasa Buruh dan FPI di Sekitar Istana dan Kedubes Prancis, Ini Pengaturan Arus Lalinnya
"Dari Kota Suci Mekkah Al Mukarramah, saya serukan kepada seluruh pencinta Nabi untuk ikut setiap aksi membela Nabi SAW di mana pun anda berada, ada aksi membela Nabi turun ikut serta. Tunjukkan rasa cinta, tunjukkan pembelaan kita kepada Nabi Muhammad SAW," kata Habib Rizieq melalui akun YouTube Front TV yang diunggah pada Minggu 1 November 2020.
"Teristimewanya saya serukan kepada semua untuk ikut aksi 211 di ibukota Jakarta dan aksi 411 di Kota Bandung untuk membela Nabi Muhammad SAW yang telah dihinakan, dilecehkan oleh Presiden Prancis," imbuh Habib Rizieq.
Baca Juga: Ibrahimovic Belum Habis! Milan Tumbangkan Udinese Lewat Gol Salto
Baca Juga: Jokowi Bilang Terorisme Tak Ada Hubungannya dengan Agama, Kasus Abu Janda Dicolek Hilmi
Aksi 211 akan digelar hari ini di depan Kedutaan besar (Kedubes) Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 2 November 2020.
Aksi 211 membela Nabi Muhammad SAW ini akan dimulai dengan rangkaian salat zuhur berjamaah terlebih dahulu.
Sementara itu, aksi 411 akan digelar pada 4 November mendatang setelah zuhur dengan melakukan pawai atau longmarch dari Gedung Sate di Jalan Diponegoro menuju Gedung Merdeka di jalan Asia Afrika, Bandung.
Baca Juga: Terpengaruh Dongeng, Dokter di India Tertipu Beli Lampu Aladdin Palsu
Baca Juga: Tanggapi Macron, Imam Besar Masjidil Haram Syekh Sudais: Islam Bersih dari Terorisme
"Jangan pernah diam, jangan pernah beri ruang sekecil apapun juga kepada siapapun yang ingin merendahkan, melecehkan nabi kita Sayyidina Muhammad SAW," ungkap Habib Rizieq.
Sebelumnya, Macron menyatakan akan melawan segala bentuk "terorisme Islam" pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris, awal Oktober.
Paty dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.
Baca Juga: Kepala Dinas Pariwisata Tangsel Dadang Sofyan Meninggal Dunia Karena Covid-19
Baca Juga: Berita Baik, Angka Kesembuhan Covid-19 di Tangsel Lebih Tinggi dari Tambahan Kasus Baru
Dalam dua bulan terakhir, terdapat sejumlah insiden berdarah setelah Charlie Hebdo menerbitkan kartun tersebut.
Pertama, penyerangan di dekat kantor Charlie Hebdo pada 24 September; serangan terhadap penjaga kemanan di kantor Konsulat Perancis di Jeddah, Arab Saudi; serta serangan yang menewaskan tiga orang di Nice, Kamis 29 Oktober 2020.***