Dikritik India, AS Bela Penjualan Senjata ke Pakistan Sebagai Pemeliharaan Armada

28 September 2022, 09:58 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken membela Pakistan yang membeli paket militer termasuk jet tempur F-16. /sumber: Pars Today/

SEPUTARTANGSEL.COM - Amerika Serikat (AS) telah menjual pesawat tempur F-16 ke Pakistan seharga 450 juta dolar AS.

Penjualan tersebut mendapat kritik negara tetangga Pakistan, India.

Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan pembelaan.

Baca Juga: Kapal Survei Militer China Berlabuh di Sri Lanka di Tengah Kekhawatiran India

Menurutnya, penjualan paket senjata militer AS lengkap dengan pesawat jet tempur F-16 merupakan pemeliharaan armada Pakistan yang ada.

Pembelaan disampaikan ke media bersama dengan Menteri Luar Negeri, Subrahmanyam Jaishankar. Mereka bertemu, sehari setelah Blinken bertemu dengan rekannya di Pakistan Bilawal Bhutto Zardari, Sabtu 24 September 2022.

“Ini bukan pesawat baru, sistem baru, dan senjata baru. Ini mempertahankan apa yang mereka miliki,” kata Blinken sebagaimana dilansir SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, Selasa 27 September 2022.

“Program Pakistan meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman teroris yang berasal dari Pakistan atau dari kawasan. Tidak ada kepentingan siapa pun bahwa ancaman-ancaman itu dapat diteruskan dengan impunitas,” lanjutnya.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Pakistan Hampir 1.500, Sementara Ratusan Ribu Lainnya Masih Tidur di Tempat Terbuka

Jaishankar sendiri tidak mengkritik AS secara terang-terangan. Dia menyebut negara Blinken tidak membodohi siapa pun. 

Namun dia mengatakan, semua orang tahu di mana pesawat tempur ditempatkan.

"Seseorang mengatakan, saya melakukan karena ini untuk kontra-terorisme, ketika Anda berbicara tentang pesawat seperti kemampuan F-16, semua orang tahu di mana mereka dikerahkan,” kata Jaishankar.

Baca Juga: PLN Batalkan Program Kompor Listrik, Pengamat Kebijakan Publik Sebut Ketidakbijakan: Grusa-grusu, Tak Peka

"Sejujurnya, ini adalah hubungan yang tidak berakhir dengan baik untuk Pakistan atau melayani kepentingan Amerika dengan baik,” tambahnya.

AS sendiri telah mempertahankan hubungan yang kuat dengan India dan Pakistan selama puluhan tahun, meski berbagai ketegangan sering terjadi.

Gedung Putih menjelaskan, hubungan dengan kedua negara tidak saling terkait.

“Hubungan yang kita miliki dengan India berdiri sendiri; Hubungan yang kita miliki dengan Pakistan berdiri sendiri," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price.

Baca Juga: Viral Soal Kadar Pemanis di Esteh Indonesia, Zubairi Djoerban Jelaskan Alasan Gula Begitu Adiktif

Militer Pakistan sangat bergantung  pada AS. Akan tetapi hubungan itu telah tegang dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama perang di Afghanistan.

Sementara itu, selama 30 tahun terakhir, AS telah menjadikan penguatan hubungannya dengan India. Mereka menjadikannya sebagai prioritas tinggi, karena mencari sekutu di kawasan itu untuk membantu melawan kekuatan China yang terus tumbuh. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler