Dirut Pertamina Sebut Pertamax Dijual Rugi Meski Harga BBM Naik, Said Didu: Subsidi Orang yang Lebih Kaya?

12 September 2022, 06:45 WIB
Said Didu respons pernyataan Dirut Pertamina yang sebut BBM jenis Pertamax dijual rugi meski seharga Rp14.500 per liter /Facebook/Muhammad Said Didu/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merespons pernyataan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

Nicke Widyawati menyebut BBM jenis Pertamax saat ini masih dijual rugi.

Padahal harga BBM jenis Pertamax sudah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Pemerintah Janji Turunkan Harga BBM, Ini Syaratnya

Bahkan, saat ini harga minyak mentah dunia sudah mengalami penurunan.

Melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Minggu, 11 September 2022, Said Didu memberikan tanggapan atas pernyataan Dirut Pertamina tersebut dengan membaginya dengan 5 poin.

Said Didu lantas mempertanyakan apakah pernyataan Nicke Widyawati tersebut berarti Pertamina memberikan subsidi kepada orang yang lebih kaya.

"Fakta ini menarik: 1) Pertamax dijual rugi, 2) Pertamax dikonsumsi mobil orang kaya, 3) artinya @pertamina subsidi orang yg lebih kaya?" cuit Said Didu yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @msaid_didu pada Senin, 12 September 2022.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Pemprov Jabar Siap Kawal Distribusi BLT BBM Tepat Sasaran

Kemudian, Said Didu juga mempertanyakan apakah kerugian karena BBM jenis Pertamax dijual rugi ditutupi oleh subsidi Pertalite dan Solar.

Hal ini membuat Said Didu menilai orang kaya mendapatkan subsidi lewat Pertamina.

"4) kerugian subsidi Pertamax ditutupi dari subsidi Pertalite dan Solar? 5) berarti org kaya disubsidi lewat Pertamina," ujarnya.

Sebelumnya, melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Nicke Widyawati menuturkan bahwa pihaknya telah memiliki perhitungan agar Pertamina tetap untung meski menjual rugi BBM jenis Pertamax.

Dirinya menilai, harga Pertamax saat ini, yakni Rp14.500 per liter masih belum menutup biaya produksi dan distribusinya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler