SEPUTARTANGSEL.COM - Tewasnya Brigadir Yosua alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo masih meninggalkan misteri di benak publik.
Berbagai spekulasi terkait tewasnya Brigadir J pun muncul hingga disoroti oleh sejumlah tokoh.
Banyak yang menilai, tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo dipenuhi kejanggalan.
Baca Juga: Keluarga Brigadir J Minta Otopsi Ulang Jenazah, Ada Indikasi Penganiayaan Berat
Salah satu tokoh yang terus menyoroti kasus Brigadir J adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji.
Susno Duadji mengatakan, tempat kejadian perkara (TKP) dalam suatu peristiwa kriminal merupakan hal yang sangat penting.
Menurut penjelasan Susno Duadji, TKP harus dikelola untuk menentukan apakah peristiwa tersebut termasuk pidana atau non pidana.
Setelah ditentukan bahwa peristiwa yang berkaitan termasuk pidana, kata Susno Duadji, TKP dibutuhkan untuk mencari tahu siapa pelakunya.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu memaparkan, dalam olah TKP, petugas akan mencari keterangan para saksi, jenazah, hingga benda-benda seperti senjata api, proyektil, pakaian dan handphone (hp) milik pihak-pihak terkait.
"Hp itu akan bicara juga. Dia menunjukkan apa pembicaraan, WA, gambar yang dikirim sebelum kejadian, setelah kejadian, dan pada saat kejadian," kata Susno Duadji, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Selasa, 19 Juli 2022.
"Oh orangnya sudah mati pada saat (kejadian), kan masih ada yang hidup yang punya hp. Hp jangan saja yang dicari hpnya si Brigadir J, (tapi juga) hpnya Bharada E, hpnya jenderal (Ferdy Sambo), hpnya istrinya jenderal. Termasuk pakaian, termasuk juga CCTV," sambungnya.
Susno Duadji menerangkan, saksi dalam hal ini adalah orang-orang yang mendengar atau menyaksikan langsung peristiwa yang menewaskan Brigadir J.
Sebagai informasi, Brigadir J dilaporkan tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.
Sebelum tewas, Brigadir J diduga sempat masuk ke kamar istri Ferdy Sambo untuk melakukan pelecehan seksual dan menodongkan senjata.
Karena panik aksinya ketahuan Bharada E, Brigadir J disebut-sebut langsung mengarahkan tembakan.
Akibatnya, insiden yang menewaskan Brigadir J itu pun tak dapat terelakkan.***