SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu untuk Indonesia.
Akan tetapi tambahan haji tersebut tak dipakai oleh Pemerintah Indonesia karena dianggap waktunya yang sangat mepet.
Menanggapi hal tersebut aktivis sosial yang juga mantan wartawan, Iwan Piliang mengatakan dirinya mengonfirmasi ke Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH, Anggito Abimanyu.
Baca Juga: Kemenag Putuskan Tak Ambil Kuota Tambahan Haji, Dokter Berlian Idris: Ya Allah Sayang Banget
Melalui twitter Iwan Piliang di akun Turispas2an @iwanpiliang7 mempertanyakan mengenai manajemen layanan publik yang diterapkan pemerintah.
"Bgmn manajemen layanan publik? Kasus terhangat penambahan 10 ribu quota haji tak dipakai. Saya konfirmasi Anggito Abimanyu Kepala @BPKH_RI @Humas_BPKH sjk semalam," kata Iwan Piliang pada Kamis, 30 Juni 2022.
Dalam cuitannya Iwan Piliang mengungkapkan jawaban Anggito Abimanyu yang mengaku tak tahu-menahu mengenai tambahan kuota haji 10 ribu dari Pemerintah Arab Saudi.
"Sdh ijin kutip pg ini: “Kami tidak tahu menahu soal quota tambahan 10 ribu, dan tidak informasi resmi BPKH,” kata Iwan mengutip jawaban Anggito Abimanyu melalui chat WA.
Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief melalui rilis resmi yang diunggah di laman Kemenag menyatakan secara proses, berdasarkan regulasi yang ada, waktu yang tersedia sudah tidak cukup.
Baca Juga: Tambahan Kuota Haji Sebanyak 10 Ribu Nganggur, Ketua MUI: Aduh Sayang Ya
Kemenag menerima pemberitahuan resmi adanya kuotan tambahan sebesar 10 ribu dari Pemerintah Arab Saudi pada 21 Juni 2022 malam.
Hilman beralasan waktu dari pemberitahuan dan persiapan terlalu mepet.
Jika ditarik dari sejak pemberitahuan awal hanya 10 hari.
"Batas akhir proses pemvisaan jemaah haji regular adalah 29 Juni 2022. Penerbangan terakhir atau closing date keberangkatan jemaah dari Tanah Air itu 3 Juli 2022. Artinya per hari ini hanya tersedia 5 hari," kata Hilman dikutip Seputartangsel.com dari kemenag.go.id pada Rabu, 29 Juni 2022. ***