SEPUTARTANGSEL.COM - Beredarnya video pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang sedang mengobrol serius dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi perbincangan publik.
Video Megawati dan Jokowi sedang mengobrol itu salah satunya direkam oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani sesaat sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 22 Juni 2022.
Tindakan Puan Maharani yang merekam pertemuan Megawati dan Jokowi itu turut ditanggapi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis.
Menurut Cholil Nafis, bermain handphone atau merekam video saat pertemuan terbatas bisa membuat risih. Terlebih pertemuan tersebut disebarkan.
Hal itu diungkapkan oleh Cholil Nafis melalui cuitan di akun Twitter @cholilnafis pada Selasa, 21 Juni 2022
"Kadang main hp atau sambil rekam video di pertemuan terbatas bikin risih apalgi klo disebarkan," tulis Cholil Nafis.
Pasalnya, Ketua MUI Pusat itu mengingatkan tindakan Puan tersebut berkaitan dengan etika dan kepatutan.
Apalagi, Cholil Nafis mengatakan perekaman tersebut dilakukan saat orang-orang penting setingkat presiden dan mantan presiden sedang serius berbicara terkesan sangat tidak menghormati.
"Ini soal etika dan kepatutan aja. Apalagi orang penting yg sdg serius bicara lalu ada yg merekam dg hp-nya, kaya'nya tak ngormatin banget ya," katanya.
Baca Juga: Kemal Palevi Soal Video Pertemuan Jokowi dengan Megawati: Kenapa Jadi Kayak Menghadap Guru BP
Lebih lanjut, dia juga mempertanyakan perekaman video tersebut seolah-olah diperbolehkan hanya demi konten.
"Demi konten semua hal jadi boleh ya?" sindirnya.***