SEPUTARTANGSEL.COM- Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu, 15 Juni 2022.
Beberapa nama yang kabarnya akan tergusur dari Kabinet Indonesia Maju di antaranya M Lutfi dan Sofyan Djalil.
Menanggapi kabar reshuffle tersebut, peneliti dari Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan bahwa adanya penggantian beberapa menteri atau reshuffle yang dilakukan Jokowi saat ini sudah bukan merupakan hal penting lagi.
Baca Juga: Isu Jokowi Rombak Kabinet Rabu, 15 Juni 2022, Ini Bocorannya
Anthony menilai penggantian tak penting karena reshuffle dianggapnya tidak akan bisa memperbaiki kondisi yang sedang rusak.
Bahkan Anthony menyebut penggantian menteri di Kabinet Indonesia Maju hanya sekadar bagi-bagi kekuasaan.
"Reshuffle tidak penting lagi, tidak bisa memperbaiki yang sedang rusak parah," kata Anthony Budiawan melalui twitternya @AnthonyBudiawan pada Selasa, 14 Juni 2022.
Pasalnta kabar yang berembus reshuffle kali ini akan memasukkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Zulkifli Hasan.
Anthony Budiawan juga menyinggung dukungan PAN pada penundaan Pemilu beberapa waktu lalu.
Diketahui sebelumnya Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ikut menyuarakan 3 periode Jokowi dan penundaan Pemilu.
Baca Juga: Jokowi Didukung untuk Reshuffle Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dari Kabinet Indonesia Maju
"Paling bagi-bagi kekuasaan. Partai pendukung penundaan pemilu akan dapat jatah? Tuntutan partai penguasa akan dituruti? Lebih parah lagi kalau hanya tukar posisi antar menteri!" katanya.
Ketua umum PAN Zulkifli Hasan dikabarkan akan menggantikan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Selain Zulkifli Hasan, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga disebut-sebut bakal menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN. ***