Atasnamakan Umat Islam, Kedubes Singapura Didesak Minta Maaf 2x24 Jam, Abdillah Toha: Umat Islam yang Mana?

21 Mei 2022, 14:34 WIB
Salah satu pendiri PAN, Abdillah Toha mengaku tak merasa terwakili oleh massa yang tergabung dalam Pertahanan Ideologi Serikat Islam (Perisai) yang menuntut Kedubes Singapura minta maaf dalam kurun waktu 2x24 kepada Ustadz Abdul Somad (UAS). /Antara

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejumlah massa yang tergabung dalam Pertahanan Ideologi Serikat Islam (Perisai) menggelar aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 20 Mei 2022.

Dalam aksi tersebut, Perisai menuntut Kedubes Singapura untuk minta maaf terhadap pendakwah kharismatik, Ustadz Abdul Somad atau UAS yang dideportasi dari Singapura tanpa alasan yang jelas pada Senin, 16 Mei 2022.

Bahkan, Perisai menuntut permohonan maaf dari Kedubes Singapura kepada Ustadz Abdul Somad dalam kurun waktu 2x24.

Baca Juga: Tokoh Publik Pojokkan UAS Usai Dideportasi, Tifatul Sembiring: Selama Ini Kalian Dijejalin Apa oleh Singapura?

Bila tidak dilakukan permohonan maaf, maka Perisai meminta Pemerintah Indonesia untuk meninjau kembali hubungan diplomatik dengan Singapura.

Aksi unjuk rasa yang digelar Perisai itu membuat salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha ikut buka suara.

Abdillah Toha mengatakan kelompok militan sejenis Perisai tersebut kerap mengatasnamakan umat Islam.

Hal itu diungkapkan oleh Abdillah Toha melalui cuitan di akun Twitter @AT_AbdillahToha pada Jumat, 20 Mei 2022.

Baca Juga: TRENDING: Hoax UAS Ditolak Santri Madura, Pertamina Tekor, Pencipta Lagu Kebangsaan Singapura Orang Minang

"Kelompok militan jenis ini selalu mengatasnamakan umat Islam," tulis Abdillah Toha.

Namun, Mantan Penasihat Wakil Presiden RI itu menjelaskan tidak jelas umat Islam mana yang diwakili oleh Perisai.

Lebih lanjut, dia mengaku tidak merasa terwakili oleh kelompok yang mengatasnamakan umat Islam seperti massa yang tergabung dalam Perisai tersebut.

"Tidak jelas umat Islam yang mana. Saya tidak merasa terwakili," jelasnya.

Baca Juga: Kabar UAS Ditolak di Madura Tak Terbukti, Hilmi Firdausi: Janganlah Kebencian Membuat Kalian Bersikap Tak Adil

Sebelumnya, Imigrasi Singapura mendeportasi UAS pada Senin, 16 Mei 2022.

UAS dideportasi karena dinilai oleh Otoritas Singapura sebagai penceramah yang radikal dan beraliran ekstremis.***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler