UAS Ditolak Masuk Singapura, Ini Alasan yang Diungkap Pemerintah Setempat

18 Mei 2022, 08:27 WIB
Pemerintah Singapura mengungkapkan alasan UAS ditolak masuk negaranya. /Tangkapan layar kanal YouTube Hai Guys Official/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ustadz Abdul Somad yang lebih sering dipanggil UAS membenarkan dirinya dideportasi dari Singapura pada Selasa, 17 Mei 2022 . 

UAS bersama rombongan yang terdiri dari lima orang, dikembalikan ke Batam, Senin 16 Mei 2022 saat baru sampai Pelabuhan Tanah Merah tanpa diberitahukan alasannya.

Pemerintah setempat menyebut UAS tidak dideportasi tetapi ditolak masuk Singapura.

Baca Juga: UAS Dideportasi Singapura, Pengurus PCINU Amerika Sebut Tiga Alasan Ini

Pemerintah Singapura lewat Kementerian Dalam Negeri (MHA) di situs resminya, mengungkapkan alasan UAS ditolak masuk Singapura.

Mereka menilai Ustadz adalah sosok yang ekstremis dan segregasi. Sosok yang tidak cocok dengan masyarakat Singapura.

"Pemerintah Dalam Negeri (MHA) memastikan, bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan 6 pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," demikian bunyi pernyataan Pemerintah Singapura dikutip SeputarTangsel.Com dalam laman resmi MHA, Selasa 17 Mei 2022.

Dalam keterangan selanjutnya, mereka menilai UAS sebagai sosok esktremis berdasarkan beberapa kasus.

Baca Juga: UAS Dideportasi dari Singapura, Hasmi Bakhtiar: Seharusnya Kemlu Gerak Cepat Panggil Dubes Singapura 

"Somad telah mengkhotbahkan, bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," bunyi keterangan Pemerintah Singapura.

"Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal 'orang kafir' jin (roh/setan). selain itu Somad juga secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," lanjut keterangan yang sama.

Di akhir keterangan, Pemerintah Singapura menjelaskan, masuknya seorang ke negaranya bukanlah hak. Mereka harus dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri.

Baca Juga: UAS Dideportasi dari Singapura, Ustadz Hilmi Firdausi Sampaikan Klarifikasi

"Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," jelas Pemerintah Singapura.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler