Rizal Ramli Singgung Perkiraan Biaya Pemilu Capai Rp100 Triliun: Apakah Lahirkan Pemimpin Hebat

9 Mei 2022, 16:38 WIB
Rizal Ramli Singgung Perkiraan Biaya Pemilu Capai Rp100 Triliun /Instagram/@rizalramli.official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi besar-besaran pada tahun 2024.

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 direncanakan akan memilih wakil rakyat yang duduk sebagai anggota DPR/MPR dan memilih kepala negara atau Presiden RI.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang mempersiapkan Pemilu 2024.

Sejalan dengan itu, Mantan Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian Rizal Ramli mengkritisi pemerintah karena biaya Pemilu 2024 yang fantastis.

Baca Juga: Roy Suryo Beberkan Indikasi Korupsi Taman BMW Libatkan Ahok

Melalui akun twitternya, Rizal Ramli mengatakan biaya untuk mempersiapkan pesta demokrasi Indonesia mencapai Rp110 Triliun.

"Biaya pemilu Februari 2024 dan Pilkada serentak November 2024 diperkirakan Rp110 triliun. Biaya itu sangat besar, apakah pantas?," kata Rizal dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @RamliRizal pada Senin 9 Mei 2022.

Rizal Ramli menyatakan kekhawatiran dengan biaya fantastis itu apakah dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki integritas dalam membangun negeri.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Undang Bos Tesla Elon Musk ke Pangandaran: Sebagai Apresiasi Saya Atas Undangan 2017

"Apakah akan menghasilan pemimpin-pemimpin hebat, atau hanya pemimpin-pemimpin kelas boneka yang hanya bermodalkan pencitraan berbayar via PollsteRp dan MediaRp?," ungkapnya

Ekonom UI ini mengatakan bahwa Indonesia telah mencatat kesuksesan dalam menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan pada 1955 dan 1999.

Selanjutnya, Rizal berharap penyelenggara Pemilu 2024 dapat belajar dari pengalaman Pemilu 1995 dan 1999, agar berjalan demokratis dan sukses menghasilkan pemimpin berintegritas.

Selain itu, Rizal Ramli menyarankan pemerintah untuk memperbaiki sistem pemilu saat ini dengan meniru pemilu pada tahun 1995 dan 1999.

Baca Juga: Komisaris PT Pelni Dinilai Bikin Gaduh, Cipta Panca: Mana Berani Erick Thohir Berhentikan

"Kalau mau pemilu yang jujur, adil dan murah seperti tahun 1955 dan 1999. Anggota-anggota KPU dan Bawaslu harus wakil-wakil partai, sehingga terjadi internal cross-checking, bukan dari Ormas-ormas yang dipilih dan distir oleh yang saat ini berkuasa," pesannya.

Aktivis Nicho Silalahi pun ikut membandingkan biaya Pemilu 2024 dengan biaya Pemilu era Presiden Habibie.

"Era presiden Habibie biaya pemilu jauh lebih murah dan menghasil pemilu Terbersih pasca Reformasi, sayang banget jika 110 T dibuang begitu saja hanya untuk mendapatkan Boneka Baru milik Oligarki. Semoga pemilu segera dipercepat untuk memperbaiki tatanan bangsa yang telah dirusak," ujar Nicho Silalahi.

Sementara itu netizen di media sosial Twitter sebagian besar terkejut dengan perkiraan biaya pemilu 2024 yang fantastis itu

Baca Juga: Anies Baswedan Mulai Bangun Kampung Susun Bayam, Fahri Hamzah: Terima Kasih Banyak Pak Gub

"Apakah tidak terlalu menghamburkan uang untuk biaya pemilu sebesar itu. Sementara kita tau kondisi rakyat seperti apa. Pengalaman pemilu kemarin udah seperti kapok pak ngadain pemilu. Toh pada akhirnya semua sudah ditentukan dan diatur mereka juga," kata akun @Tanatta***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler