Polemik Debat Menko Luhut Vs Ekonom Rizal Ramli: Jadi atau Tidak?

11 Juni 2020, 10:23 WIB
RIZAL Ramli menyampaikan pendapatnya dalam Dialog Kebangsaan dengan tema “Peran Civil Society dalam Pemilihan Presiden 2019” di Terminal Coffee Jalan Hasanudin, Selasa 12 Maret 2019. /- Foto: DEWIYATINI/PR

SEPUTARTANGSEL.COM - Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menantang siapapun untuk berdebat soal utang Indonesia.

Tantangan debat ini sebelumnya disampaikan Menko Luhut melalui pertemuan di sebuah webinar.

Baca Juga: Siap-siap Piknik Lagi, Menara Eiffel di Paris Dibuka Kembali 25 Juni 2020

Mendengar tantangan tersebut, ekonom senior Rizal Ramli tertarik untuk berdebat dengan Menko Luhut.

Debat semula dijadwalkan pada Kamis 11 Juni 2020. Namun, pihak Luhut menjadwal ulang pada 24 Juni 2020.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 10 Juni 2020: Tambah 13 Kasus Positif Sehari

Sayangnya, Rizal menganggap keputusan waktu debat pada tanggal 24 Juni itu sebagai keputusan sepihak.

Rizal mengindikasikan tak akan menghadiri debat sesuai jadwal yang diajukan Luhut.

Menurut jadwal debat semula, Rizal juga meminta kepada Menko Luhut agar turut mengajak menteri di sektor ekonomi, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Innaalillaahi! Pecah Rekor Lagi, Tambah 1.241 Kasus Baru Covid-19

Sedang ia sendiri siap untuk meladeni debat soal utang ini secara sendirian.

Meski demikian, mantan menteri era Gusdur ini mau ada konsekuensi yang harus dibayar dari debat itu.

Rizal pun menawarkan agar dirinya tidak mengkritik pemerintah lagi kalau dia kalah dalam debat.

Baca Juga: Innaalillaahi! Pecah Rekor Lagi, Tambah 1.241 Kasus Baru Covid-19

Namun, di sisi lain, kalau pihak Menko Luhut yang kalah, dia ingin menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sektor ekonomi mundur.

Itu artinya, menteri seperti Menko Airlangga dan Menkeu Sri Mulyani berpeluang mundur apabila mereka kalah dalam debat.

Baca Juga: BLACKPINK Comeback 26 Juni? YG Entertainment Rilis Teaser Terbaru

 

"Jurus double-kepret: Kalau Rizal Ramli kalah, dia tidak akan mengeritik pemerintah lagi. Sementara kalau RR, sapaannya menang, dia minta tim ekonomi mundur," demikian tulis Rizal melalui @RamliRizal di Twitter, Kamis 11 Juni 2020.

Untuk memfasilitasi debat itu, Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) bersedia mewadahi debat antara Rizal dengan Menko Luhut.

Baca Juga: Adam Lallana Bersiap Hengkang dari Liverpool di Akhir Musim

ProDEM pun menjelaskan, mereka sudah mengatur waktu debat pada 24 Juni 2020, atau 2 minggu setelah debat tersebut diajukan oleh Menko Luhut.

Sayangnya, Rizal menganggap keputusan waktu debat pada tanggal 24 Juni itu sebagai keputusan sepihak.

Dirinya pun mengindikasikan kalau dia bakal batal menghadiri debat dan mempercayakan aktivis dari ProDEM.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Rekor Covid-19 Tembus 1.000 Kasus Sehari Hingga Protokol Kesehatan di Bandara

Untuk itu, Menko Luhut mengundang dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Djamester Simamarta ke dalam debat utang luar negeri.

Melalui juru bicaranya, Menko Luhut menyatakan kalau alasannya mengundang Djamester adalah karena dosen UI tersebut sering memberi masukan pada pemerintahan Jokowi.

Seperti diketahui, utang memang menjadi masalah perekonomian di Indonesia sejak dulu.

Baca Juga: Update Corona Tangerang Selatan 9 Juni 2020: Tambah 3 Kasus Positif

Hanya saja utang semakin menumpuk di tahun 2020 ini, apalagi ditambah dengan keberadaan wabah virus corona.

Tidak hanya itu, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memiliki utang yang akan jatuh tempo pada tahun ini, mulai dari PLN, Waskita, Adhi Karya, dan masih banyak lagi.(*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler