Demo Papua Ricuh Depan Kantor Kemendagri, Satu Polisi Intel Luka di Kepala Akibat Serangan Para Pendemo

11 Maret 2022, 19:58 WIB
Sejumlah mahasiswa asal Papua melakukan aksi demo di Jakarta. /Dok Humas Polda Metro Jaya/

SEPUTARTANGSEL.COM - Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan beberapa polisi terluka ketika menjaga aksi demonstrasi penolakan pemekaran wilayah Papua.

Demo berlangsung di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta Pusat, Jumat 12 Maret 2022.

Demo berakhir ricuh. Polisi mengamankan beberapa orang yang melakukan aksi kekerasan.

Baca Juga: Said Didu Tanggapi Survei Elektabilitas PDIP di Jabar, Netizen: Jangan Survei Kadernya

"Ada beberapa pelaku aksi demo yang melakukan tindakan kekerasan, kami bawa ke Polda Metro Jaya. Kami sedang menghitung jumlahnya, " kata Kombes Pol Endra Zulpan, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Jumat 12 Maret.

Zulpan mengatakan, ada beberapa anggota kepolisian yang terluka dalam aksi demo yang berujung ricuh tersebut.

Salah satu polisi terluka adalah Kepala Satuan Intelijen Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Ferikson Tampubolon.

Baca Juga: Terduga Teroris Dokter Sunardi Ditembak Mati Tim Densus 88, Musni Umar: Kita Prihatin dan Menolak Keras

"Betul, ada anggota polisi yang terluka, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat. Saat ini sedang menjalani perawatan," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom, mengatakan, AKBP Ferikson terluka akibat dipukul oleh salah satu anggota aksi demo saat demo itu ricuh.

"Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mengakibatkan luka di kepala," kata Maulana.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan dengan tuntutan penolakan terhadap usul Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengenai pemekaran wilayah di Papua.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Tinjau Pasokan dan Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadhan hingga Hari Raya

Di Papua dan Papua Barat diusulkan dimekarkan menjadi enam daerah otonom, yakni Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri.

Namun beberapa masyarakat Papua dikabarkan menolak rencana Mendagri itu. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler