Sindir Partai Golkar Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Sejarawan JJ Rizal: Kemunduran, Paling Ga Usul Seumur Hidup

26 Februari 2022, 07:58 WIB
Sejarawan JJ Rizal sindir pernyataan Golkar setujui perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi /Foto: Instagram @jalanjalanrizal./

SEPUTARTANGSEL.COM- Sejarawan JJ Rizal melontarkan sindirannya terhadap pernyataan Politisi Partai Golkar Melchias Markus Mekeng. 

Dalam pernyataannya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu memberikan sinyal menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dengan setuju Pemilu 2024 ditunda.

Melalui akun twitternya, sejarawan JJ Rizal mengungkap saat Sekber Golkar mengajukan Sukarno sebagai Presiden seumur hidup. 

"Dulu sekber golkar yg mengajukan dgn semangat sukarno jadi presiden seumur hidup," kata JJ Rizal melalui akunnya @JJRizal pada 26 Februari 2022. 

Baca Juga: Chef Arnold Poernomo Pamit dari Master Chef Indonesia, Netizen: Kok Bikin Sedih

Menilik sejarah tersebut, JJ Rizal pun menyebut kemunduran jika Partai Golkar hanya mengusulkan menunda Pemilu 2024 agar Presiden Jokowi dapat tambahan waktu menjabat. 

"Sekarang masa cuman usul menunda pemilu agar presiden jokowi dapat tambahan waktu menjabat, itu kemunduran pak jika lihat sejarah golkar, paling ga usul seumur hidup," ujar JJ Rizal. 

Dikabarkan, Melchias Markus Mekeng beralasan ditundanya Pemilu 2024 karena pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, Mekeng juga menyebut perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi seiring permintaan masyarakat yang disampaikan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Usulan ditundanya Pemilu 2024 makin mencuat saat beberapa partai mengamini. 

Selain Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) juga memberikan sinyal setuju dengan diundurnya Pemilu 2024. 

Baca Juga: Mengenal Stunting dan Dampaknya Bagi Kesehatan Anak

Sindiran JJ Rizal tersebut mengingatkan saat Suhardiman sebagai Sekber Golkar mengusulkan jabatan Presiden Seumur Hidup untuk Presiden Soekarno.

Kabarnya usulan tersebut sebagai cara untuk mencegah agar Pemilu tidak digelar.

Pasalnya saat itu PKI disebut-sebut sebagai partai paling kuat. Sehingga apabila Pemilu digelar ditakutkan PKI yang akan menang. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler