SEPUTARTANGSEL.COM- Beredarnya rekaman santri tahfidz Quran yang menutup telinganya ketika mendengar lagu saat mereka sedang antre vaksinasi menjadi ramai di media sosial sejak 13 September 2021.
Hal ini karena perbedaan pandangan dan keyakinan. Musisi Addie MS yang ikut mengomentari dengan melihat dari sudut pandang musisi mendapat bantahan dari Usatdz Abubakar Assegaf.
Melalui cuitannya Ustadz Abubakar Assegaf menyebut antara Addie MS dan santri beda frekuensi.
Baca Juga: Harga Emas Terbaru di Pegadaian Rabu, 15 September 2021: Antam dan UBS Naik Mulai dari Ukuran 2 gram
Ustadz Abubakar juga mengingatkan bahwa hukum musik ada pembahasan sendiri dalam agama.
"Saudara @addiems, jika tweet ini anda maksudkan kepada para hafidz Qur’an yang menutup telinga ya jelas beda frekwensi. Anda pemusik, sedang mereka para santri. dan soal hukum musik ada pembahasan tersendiri dalam Agama," cuitan Ustadz Abubakar Assegaf pada akunnya @abubakarsegaf menanggapi Addie MS.
Ia juga menegur Addie MS agar lebih bijak dan tidak asal komentar.
"Sebagai publik figur anda harusnya bijak & tidak asal komen," lanjut Ustadz Abubakar Assegaf pada cuitannya 15 September 2021.
Baca Juga: Awali Pagi dengan Doa-doa Ini, Untuk Rezeki Lancar dan Perlindungan Allah Sepanjang Hari
Pada cuitannya Addie MS di akunnya @addiems pada 14 September 2021 mengunggah tentang fungsi musik.
"Banyak risat yg membuktikan pengaruh positif musik tertentu pd tanaman & hewan," buka cuitan Addie MS.
Addie juga menuliskan bahwa musik di negara-negara maju dipakai sebagai alat pendidikan sejak usia dini. Bahkan dikatakan Addie MS musik digunakan sebagai penyembuhan berbagai gangguan kesehatan dan jiwa.
"Di negara2 maju, musik telah lama digunakan sbg alat pendidikan sejak pre-school. Terapi musik digunakan utk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan dan jiwa. Musik adalah bagian dr peradaban," cuitan Addie MS. ***