Sudjiwo Tedjo Sindir Luhut Binsar Pandjaitan: Lain Kali Minta Maaf yang Total, Jangan Setengah-setengah

18 Juli 2021, 11:23 WIB
Budayawan Sudjiwo Tedjo soroti permintaan maaf Luhut Binsar Pandjaitan /Instagram/@president_jancukers

SEPUTARTANGSEL.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyoroti permintaan maaf Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal PPKM Darurat Jawa-Bali yang dinilai sejumlah pihak belum berjalan dengan optimal.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Sudjiwo Tedjo mengapresiasi Luhut Binsar Pandjaitan karena berbesar hati untuk meminta maaf sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali atas belum terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Salut, Pak Luhut ud minta maaf," tulis Sudjiwo Tedjo, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @sudjiwotedjo, Minggu, 18 Juli 2021.

Baca Juga: Dokter Tirta ke Luhut Binsar Pandjaitan: Akhirnya Ada Tokoh Negara Ini yang Meminta Maaf kepada Rakyat

Namun, Budayawan yang akrab disapa Mbah Tedjo itu menilai Luhut tidak meminta maaf dengan total karena menggunakan kata 'jika'.

"Tp lain kali kalau minta maaf yg total, Pak. Jangan setengah2 pakai logika 'Jika'," sindir Mbah Tedjo.

Menurutnya, penggunaan kata 'jika' menunjukkan orang yang meminta maaf tersebut seolah-olah tidak merasa bersalah.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM Darurat, Luhut: Masih Pertimbangkan Dampak Ekonomi

Lebih lanjut, Mbah Tedjo menyarankan Luhut menggunakan kata 'karena' untuk meminta maaf secara total dan tidak setengah-setengah.

"Pakai saja logika 'Karena', Misal 'Saya minta maaf KARENA (bukan JIKA) PPKM Darurat ini blm optimal," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat saat Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Dipecat oleh Jokowi, Begini Faktanya

"Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam PPKM Darurat ini belum optimal," kata Luhut.

Sebagai informasi, walau sudah diberlakukan PPKM Darurat, angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tetap tidak terkendali.

Bahkan, beberapa hari terakhir, angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia semakin meningkat tajam dan menjadi tertinggi di dunia.

Baca Juga: Mahfud MD 'Sibuk' Nonton Sinetron Ikatan Cinta, Luhut Akui Covid-19 Tidak Terkendali, Demokrat: Muter-muter

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang di-update pada Sabtu, 17 Juli 2021, kasus tambahan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 51.952 kasus. Sehingga, total keseluruhan sebanyak 2.832.755 kasus.

Tambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 1.092 orang. Sehingga, total keseluruhan sebanyak 72.489 orang meninggal karena Covid-19.***

Sementara untuk kasus sembuh, tercatat bertambah sebanyak 27.903. Sehingga, total kasus sembuh keseluruhan sebanyak 2.232.394.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler