Ulil Abshar Abdalla Minta Presiden Jokowi Turun Langsung Perang Melawan Pandemi Covid-19: Mbok Kelihatan Gitu

14 Juli 2021, 11:56 WIB
Ulil Abshar-Abdalla Meminta Presiden Jokowi Terjung Langsung Memerangi Pandemi Covid-19 /Twitter/@ulil

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung untuk memimpin perang melawan pandemi.

Menurut Ulil Abshar Abdalla, Jokowi harus terlihat menjadi sang 'Panglima Utama'.

"Lha mbok Pak Jokowi kelihatan terjun sendiri lah, memimpin "perang" melawan pandemi. Oke lah, tugas didelegasikan ke si A, B, C, dst. Tapi mbok kelihatan Pak Jokowi panglima utamanya gitu lho," tulis Ulil Abshar Abdalla, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @ulil pada Rabu, 14 Juli 2021.

Baca Juga: Ulil Abshar Abdalla Beberkan Kesalahan Terbesar Jokowi Soal Corona: PPKM Darurat Diserahkan ke Luhut

Dia mengatakan, hingga hari ini dia belum melihat sikap seorang panglima dari seorang Jokowi.

"Situasi parah begini, tapi saya ndak melihat kepanglimaan itu pada presiden. Sedih," sambungnya.

Dia pun membeberkan sejumlah kesalahan Jokowi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Art Work Unggahan Presiden Jokowi pada Pesan Waspada Covid, Sama dengan yang Diunggah Mersi Plus, Kok Bisa?

Di antaranya yaitu menyerahkan kendali pandemi di Jawa dan Bali kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurutnya, pernyataan Luhut yang mengatakan bahwa pandemi telah terkendali berbeda dengan fakta di lapangan.

"Kesalahan terbesar Pak Jokowi hari2 ini, saat gelombang pandemi begitu dahsyatnya: menyerahkan kendali pandemi di Jawa-Bali ke Luhut. Dan kesalahan terbesar Luhut setelah diserahi kendali: mengatakan, pandemi sudah terkendali.

Sementara kenyataan di lapangan PARAH sekali," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Berbayar, LaporCovid-19: Jokowi Nyata Inkonsisten

Ulil juga mengatakan bahwa kesalahan Jokowi berikutnya adalah dengan diam-diam seperti mengizinkan adanya vaksinasi berbayar.

Dia menilai, vaksinasi berbayar yang dinamai sebagai Vaksin Gotong Royong jauh dari ajaran gotong royong.

"Kesalahan terbesar kedua Pak Jokowi adalah diam2 seperti mengizinkan adanya vaksin berbayar, bahkan untuk individu. Dan yg menyakitkan bagi saya: vaksin berbayar itu dinamai Vaksin Gotong Royong. Padahal semangatnya jauh dari ajaran Gotong Royong.

Ya Allah, negerikuuu...," pungkasnya.***

 

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler