Akun BEM UI Diretas Usai Sebut Jokowi The King of Lip Service, Ini Kata Musni Umar dan Alissa Wahid

28 Juni 2021, 14:49 WIB
Ilustrasi peretas. Sejumlah akun medsos penguru BEM UI diretas setelah melakukan kritik terhadap Jokowi. /Pixabay/The Digital Artist/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Akun WhatsApp Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dikabarkan diretas usai menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service pada 28 Juni 2021. 

Akun WhatsApp yang diretas adalah milik Kepala Biro Humas BEM UI yang nomornya tercantum pada bio Instagram @BEMUI_Official oleh orang tidak dikenal.

Kabar peretasan tersebut disampaikan oleh Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra melalui Instagram Story-nya pukul 00.56 WIB, Senin, 28 Juni 2021.

Baca Juga: Euro 2020: Pertandingan Belgia vs Portugal: Menang 1-0, Red Devils Paksa Juara Bertahan Pulang Lebih Dulu

“Akun WhatsApp kepala biro humas BEM UI, yang nomornya ada di bio IG BEM UI diretas oleh orang yang tidak dikenal,” tulis Leon, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @leonalvinda pada Senin, 28 Juni 2021.

Dalam unggahan pada Instagram Story-nya, ditampilkan bahwa nomor akun WhatsApp Kepala Biro Humas BEM UI sudah tidak terdaftar. Hal tersebut dikarenakan sudah ada perangkat lain yang masuk ke akun WhatsApp tersebut.

Dengan kata lain, akun WhatsApp Kepala Biro Humas BEM UI telah ada yang meretas.

Lebih lanjut, Leon menghimbau segala pihak untuk tidak menghubungi nomor tersebut sementara waktu.

Baca Juga: BEM UI Dipanggil Rektorat Karena Sebut Jokowi The King of Lip Service, Fadli Zon: Sungguh Memalukan

“Mohon untuk tidak menghubungi nomor tersebut,” ujarnya.

Dia juga mengecam dengan keras tindakan teror digital yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenal tersebut.

“Mengecam keras bentuk-bentuk teror digital seperti ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, BEM UI dipanggil oleh pihak Rektorat UI pada Minggu, 27 Juni 2021 karena menyebut Jokowi The King of Lip Service melalui media sosial Twitter dan Instagram-nya.

Pihak Rektorat UI mengungkapkan panggilan tersebut bertujuan untuk meminta keterangan dan penjelasan mengenai narasi yang telah disampaikan oleh BEM UI.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Perpustakaan Umum di Jakarta Ditutup Sementara

Adanya panggilan yang dilakukan oleh Rektorat UI mengenai kritik yang dilontarkan BEM UI ditanggapi oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar.

Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Musni Umar menyampaikan keprihatinannya atas pemanggilan BEM UI oleh pihak Rektorat UI.

“Prihatin BEM UI dipanggil Direktur Kemahasiswaan UI,” ujar Musni Umar, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @musniumar pada Senin, 28 Juni 2021.

Dia juga mendoakan agar mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI tetap kritis.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Senin 28 Juni 2021, Saksikan Dari Jendela SMP dan Keajaiban Cinta

“Saya doakan adik2 BEM UI tetap kritis menyuarakan keadilan dan kebenaran,” ungkapnya.

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh atau dikenal Alissa Wahid juga menanggapi perihal panggilan kepada BEM UI tersebut.

Alissa Wahid menilai jika tidak ada kritik yang disampaikan oleh mahasiswa seperti yang dilakukan oleh BEM UI, tidak akan pernah ada reformasi.

“Kalau jaman dulu begini, gak bakal ada reformasi,” tulis akun Twitter @AlissaWahid.

Baca Juga: Tak Hanya Tokoh Publik, Poster Jokowi The King of Lip Service karya BEM UI Juga Mendapat Komentar Netizen

Dia menilai pihak rektorat perlu memahami ulang mengenai perbedaan antara critical thinking dan hate-speech.

“Rektorat-rektorat mungkin perlu pemahaman ulang tentang bedanya critical thinking dan hate-speech,” pungkas Alissa.***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler