Gus Miftah Jawab Kritikan Netizen Dengan Dalil, KH Najih: Orang Ini Tidak Bisa Baca Kitab, Dia Liberal

6 Mei 2021, 13:39 WIB
KH Najih memberikan responsnya terhadap klarifikasi Gus Miftah yang berceramah di gereja beberapa waktu yang lalu. /YouTube

SEPUTARTANGSEL.COM - Pendakwah KH Muhammad Najih Maimoen atau yang lebih dikenal KH Najih ikut angkat suara terkait pembelaan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

Melalui akun Instagram pribadinya, Gus Miftah menjawab kritikan netizen terkait ceramahnya yang viral saat peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Dalam unggahannya tersebut, Gus Miftah menyertakan sejumlah dalil yang dipercayainya.

Baca Juga: Ramai Dihujat Netizen Karena Ceramah di Gereja, Ini Jawaban Gus Miftah

Dia mengatakan, orang yang kafir selama puluhan tahun bisa hilang kekafirannya dengan membaca tahlil dan syahadat.

"Orang yang kafir 70 tahun membaca tahlil dan syahadat sekali saja terbakar kekafirannya dan Alhamdulillah saya masih tahlilan kok setiap hari," kata Gus Miftah.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa orang yang niat belajar akan bisa dapat pelajaran dimanapun dia berada.

Baca Juga: Gus Miftah Orasi di Gereja, Gus Umar Hasibuan: Masih Banyak Masjid dan Mushola yang Belum Terjamah Mubaligh

Berbeda dengan orang yang tidak niat belajar, maka tidak akan pernah mendapat pelajaran.

Pernyataan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu pun disayangkan oleh KH Najih.

Menurut KH Najih, Gus Miftah tidak dapat membaca kitab dan termasuk ke dalam golongan liberal.

Baca Juga: Sayangkan Isi Ceramah Ustadz Tengku Zulkarnain yang Rasis, Muannas Alaidid: Sedari Dulu Mestinya MUI Tegas

"Sudah jelas bahwasanya orang ini tidak bisa baca kitab. Dia kiriman dari teman-temannya yang satu liberal," ujar KH Najih, dikutip Seputartangsel.com dari kanal YouTube Ribath Darusshohihain pada hari Kamis, 6 Mei 2021.

KH Najih juga menyebut Gus Miftah pintar mencari pembelaan agar apa yang dilakukannya dapat dibenarkan oleh publik.

"Orang-orang liberal itu memang sebagian yang bisa baca kitab, pintar cari tabir-tabis (batasan) yang kesannya membolehkan ini dan itu, membolehkan masuk gereja dan lain sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: Ditanya oleh Jamaah Saat Ceramah, Ustadz Yahya Waloni: Saya Kasih Mati Kamu, Saya Penggal Kepala Kamu Nanti

Kemudian, dia juga mengomentari pernyataan Gus Miftah yang mengatakan bahwa ceramahnya tidak berkaitan dengan ritual gereja.

Menurut KH Najib, dengan berceramah di bawah salib, hal itu berarti bagian dari golongan mereka.

"Dia mengatakan, itu bukan acara ritual mereka dan bukan acara keagamaan mereka, tapi kan di bawah salib. Di bawah salib itu berarti antek dan golongan mereka," jelasnya.

Baca Juga: Mantan Kepala BIN Sebut Ceramah Habib Rizieq Ingkari Pancasila, Refly Harun: Saya Setuju Ditindak

Dia menilai, jika ceramah yang dilakukan oleh Gus Miftah bertema kebangsaan, maka sebaiknya jangan dilakukan di gereja.

KH Najih berpendapat, secara tidak langsung Gus Miftah telah menyamakan agama Islam dan Kristen.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler