SEPUTARTANGSEL.COM - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pemindahan ibu kota negara.
Menurutnya, pemindahan ibu kota negara belum tepat dilakukan di saat utang negara sedang menggunung.
"Bbrp hari ll sy bertemu seorg politisi yg pernah jadi Waka Banggar DPR RI, dia berkata: Utang Indo. sdh Rp10,000 triliun. Perinciannya utang pemerintah Rp6,000 triliun, utang BUMN Rp2,000 triliun, utang swasta Rp2,000 triliun. Utang sdh menggunung masih mau pindah ibukota negara," tulis Musni Umar, seperti dikutp Seputartangsel.com dari akun Twitter @musniumar pada hari Sabtu, 3 April 2021.
Baca Juga: Resident Evil: Welcome to Racoon City, Tayang Pada 24 November 2021 Mendatang
Pernyataan tersebut pun mengundang komentar netizen.
Banyak netizen yang menyarankan agar Musni Umar tidak menggiring opini publik.
Terlebih, informasi yang dia dapatkan belum valid kebenarannya.
Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Menyuarakan Dukungan Untuk China Atas Masalah di Xinjiang
"Apabila Anda tidak memahami secara spesifik permasalahan hutang negara kita, janganlah berusaha menggiring opini yang tidak benar. Karena Anda adalah seorang yang berpendidikan tinggi, seharusnya tahu etika berkomunikasi yang baik dan benar. Informasi yang keliru itu tidak baik !" cuit akun @tisnaprasetia1.
"Ngaku2 sosiolog tapi tidak pernah objektif
Selalu memihak, ilmuwan macam apa ini?
Kau gadaikan nama baikmu demi menjilat Anies dan menjatuhkan Jokowi," tulis akun @Miduk17.
"Hahaha....malu ah prof...mikirnya kayak gitu..kayak buruh pelabuhan dan politikus warung kopi dikampong aja lebih pinter dan cerdas .gag ada hub hutang dgn pindahnya ibu kota ...tak ajarin ya .pindah tetap pindah ...karena kebutuhan ...dan dicari dananya....hutang tetap dibayar," kata akun @asdiqurano2.***