SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti tiba-tiba meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dia cuitkan melalui akun twitter pribadinya pada hari Minggu, 7 Februari 2021.
Hal itu dia lakukan agar Jokowi bersedia meghentikan ujaran kebencian berbentuk SARA.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Wilayah Tangsel Selama Februari, Cek di Sini
Baca Juga: Roy Marten Umumkan Dirinya Positif Covid-19, Gading dan Gibran Beri Dukungan
"Mohon dibantu dengan himbauan dari Bapak Presiden untuk menghentikan Hate speech .. ujaran kebencian yg baik yang mengatasnamakan agama, Ras/Suku, Relawan dll...Pandemic sudah cukup membuat depress ekonomi sosial juga kesehatan jiwa masyarakat semua," tulis Susi, seperti dikutip Seputartangsel.com dari @susipudjiastuti pada Senin, 8 Februari 2021.
Namun, nampaknya cuitan pemilik maskapai Susi Air tersebut tidak dapat diterima semua orang, salah satunya adalah Ferdinand Hutahaean.
Menurut Ferdinand, apa yang dilakukan Susi adalah perbuatan yang tidak pantas.
Baca Juga: Valid, Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru 8 Februari 2021 Dapatkan Hadiah Skin, Fragment, Diamond
"Sbg mantan menteri, tak sepatutnya ibu Susi mencuit hal sprt ini kpd Pres aplg cuitan Pak JKW ttg Vaksin Covid-19," kata Ferdinand melalui akun twitter miliknya @FerdinandHaean3.
Dia menganggap, Susi seolah-olah menuduh bahwa ujaran kebencian berkaitan dengan Presiden.
Oleh karenanya, dia mengusulkan agar Susi mengatakan hal itu kepada ajudan presiden.
Baca Juga: Waduh, BPBD DKI Jakarta Himbau Warga Agar Waspada Banjir Hari Ini, Ada Apa?
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Sinovac Mulai Disuntikan ke Nakes Lansia Hari ini, Menkes: Kita Patut Bersyukur
"Seolah ibu secara tdk langsung menuduh hate speech itu terkait dgn Pres. Ibu salah..! Pres tak ada hubungannya dgn itu, dan ibu bs komunikasi dgn Pres lewat ajudan," ujarnya.
Komentar itu pun langsung dibalas oleh Susi. Mantan menteri KKP itu menanyakan apa masalah Ferdinand terhadap dirinya.
"What is your problem Pak ??????" tanya Susi.***