Dalami Kasus Penyerangan FPI yang Menewaskan 6 Orang, Komnas HAM Akan Bentuk Tim Investigasi

8 Desember 2020, 10:22 WIB
Polda Metro Jaya merilis peristiwa penembakan enam anggota FPI tewas. empat orang kabur. /Foto/Ist/

SEPUTARTANGSEL.COM - Aksi penyerangan yang diduga massa simpatisan Habib Rizieq Shihab dan FPI yang menyebabkan 6 orang tewas ditembak polisi akan segera diinvestigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM.

Enam orang yang mengawal Habib Rizieq tewas ditembak dalam insiden di tol yang disebut polisi karena hendak melakukan penyerangan. Komnas HAM membentuk tim mendalami kasus 6 pengikut Habib Rizieq tewas ditembak.

"Komnas HAM RI melalui Pemantauan dan Penyelidikan telah membuat Tim Pemantauan dan Penyelidikan. Saat ini, tim sedang mendalami informasi untuk memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik," tulis Komnas HAM di akun Twitter mereka seperti dilihat Senin 7 Desember 2020.

Baca Juga: Sempat Error, Begini Tampilan LIVE CCTV di Sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50

Baca Juga: Update Corona Tangsel 7 Desember 2020: Tembus 3.000 Positif Covid-19, 2.522 Sembuh

Saat ini Komnas HAM sedang bergerak mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi pada Senin 7 Desember 2020 sekira pukul 00.30 WIB dini hari di ruas jalan tol KM 50 Jakarta-Cikampek. FPI pun juga berinisiatif dan mendesak Komnas HAM untuk mengusut kasus ini secara terbuka.

"Tim juga sedang mendalami informasi dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk menggali keterangan dari FPI secara langsung yang saat ini sedang berlangsung," tambah pernyataan Komnas HAM.

Komnas HAM berharap kerja sama dari semua pihak terkait 6 pengikut Habib Rizieq tewas ditembak polisi akibat diduga menyerang petugas. Komnas HAM juga mengaku menyampaikan hal ini ke polisi sebagai langkah investigasi awal.

"Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, kami berharap semua pihak mau bekerja sama dan terbuka. Harapan ini juga kami sampaikan kepada pihak Kepolisian. Proses awal ini telah diperoleh beberapa keterangan secara langsung dan sedang dilakukan pendalaman," tulis Komnas HAM.

Baca Juga: Bantuan Masa Panik Diberikan Bagi Warga Korban Banjir di Aceh Utara

Baca Juga: Hampir 10 Ribu Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Timur

Keterangan Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa penyerangan dari pengikut Habib Rizieq saat polisi melakukan pengintaian di Tol Jakarta-Cikampek. Polisi mengaku memiliki bukti rekaman CCTV terkait kejadian itu, meski hingga saat ini polisi belum merilisnya.

"(Bukti CCTV) ada, ini kan lagi kita bongkar. CCTV ada beberapa, tapi masih dikumpulkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi wartawan, Senin 7 Desember 2020.

Sementara di sisi lain, Sekretaris Umum dan Jubir FPI Munarman menanggapi peristiwa yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek dini hari kemarin. Mantan Komisioner Komnas HAM ini menyebut 6 orang yang tewas tersebut akibat penyerangan terlebih dahulu oleh polisi, iring-iringan rombongan Habib Rizieq sedianya akan menghadiri sebuah pengajian subuh.

Baca Juga: Munarman Bantah Bahwa Laskar FPI Kedapatan Bawa Senjata Api saat Penyerangan di Tol Cikampek

Baca Juga: Setelah Sang Istri, Kini Sandiaga Uno yang Positif Covid-19

"Kejadiannya kenapa kami menyatakan laskar kami dalam keadaan hilang? Karena memang kami belum tahu di mana keberadaannya, itu membuktikan bahwa mereka dibunuh dan dibantai.

"Kalau sejak awal tembak-menembak, itu berarti tewasnya di tempat dong? Tewas di tempat pasti banyak, semalem saya sendiri sampai jam 03.00 WIB sudah ngecek dengan teman-teman di lapangan tidak ada jenazah di situ, tidak ada keramaian di situ, yang ada justru petugas aparat setempat yang ada di lokasi yang diperkirakan di Pintu Tol Karawang Timur, di tengah malam itu saya sudah cek," beber Munarman.***

Editor: Fandi Permana

Tags

Terkini

Terpopuler