Kucing dan Anjing Juga Perlu Physical Distancing Agar Tak Tertular Covid-19

- 21 September 2020, 14:02 WIB
Kucing dan anjing ternyata juga bisa ketularan Covid-19.
Kucing dan anjing ternyata juga bisa ketularan Covid-19. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hewan peliharaan juga perlu menjaga jarak dengan pemiliknya yang positif Covid-19.

Pasalnya, pemilik kucing dan anjing yang terkena Covid-19 diketahui dapat menularkan penyakitnya ke kucing dan anjing mereka.

Virus corona baru adalah infeksi zoonosis. Artinya, ini dapat menular ke manusia dari hewan.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Meskipun hanya ada sedikit tanda bahwa hewan peliharaan memainkan peran utama dalam menyebarkan virus, tetapi ada bukti yang berkembang bahwa kucing, anjing, dan bahkan harimau dapat tertular.

Dikutip Seputartangsel.com dari AFP dan Al Arabiya, para ahli ilmu kedokteran hewan di Kanada menguji hewan peliharaan dari sekelompok orang dengan diagnosis Covid-19 yang dikonfirmasi dalam penelitian pendahuluan terbaru.

Dalam kelompok pertama, mereka mengambil sampel dari 17 kucing, 18 anjing dan satu musang yang pemiliknya didiagnosis dalam waktu dua minggu.

Baca Juga: 1.223 Kasus Positif Covid-19 di Klaster Kementerian, Ini Daftarnya

Semua negatif untuk penyakit saat ini, kecuali satu hasil yang tidak jelas.

Kemudian mereka memberikan tes antibodi darah kepada delapan kucing dan 10 anjing dengan pemiliknya yang berada di luar ruangan dua minggu.

Hal ini untuk membandingkannya dengan sampel kontrol yang diambil dari hewan yang sama sebelum pandemi.

Baca Juga: Menteri Agama RI Fachrul Razi Positif Covid-19 Sejak Kamis 17 September 2020

Di antara kucing, hasil menunjukkan adanya antibodi IgG atau IgM di empat (50 persen) dan tiga (38 persen) masing-masing. Sementara dua anjing juga dinyatakan positif (20 persen).

Semua kucing dan salah satu anjing dengan antibodi dilaporkan menunjukkan tanda-tanda penyakit pernapasan atau penyakit lain pada saat yang sama dengan pemiliknya.

"Sementara jumlah peserta yang memenuhi syarat dibatasi dengan tingkat penularan manusia yang relatif rendah di wilayah penelitian, hasil awal ini menunjukkan bahwa sebagian besar hewan peliharaan dalam rumah tangga orang dengan Covid-19 akhirnya mengembangkan antibodi," kata rekan penulis penelitian Dorothee Bienzle, Profesor Patologi Hewan di Universitas Guelph di Ontario.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9 Ditutup Siang Ini. Buruan Daftar!

Pakar independen mengomentari penelitian tersebut yang akan ditampilkan pada Konferensi Masyarakat Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa tentang Penyakit Virus Corona akhir bulan ini.

Dia mengatakan, ukuran sampel terlalu kecil untuk menarik kesimpulan luas dan pemilik hewan peliharaan tidak boleh khawatir.

Sally Cutler, Profesor Mikrobiologi Medis Universitas East London mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menjamin orang berusaha karantina diri dari hewan mereka.

Baca Juga: Harga Emas Antam 21 September 2020: Awal Bulan, Beli dan Buy Back Naik Tipis

"Hewan peliharaan dapat menjadi sumber kenyamanan bagi manusia terutama saat tidak sehat," katanya, seraya menambahkan bahwa hewan peliharaan tersebut belum dapat dibuktikan dapat menjadi sumber infeksi pada manusia.

Kucing dan anjing domestik dari Eropa hingga Amerika Serikat telah dites positif terkena virus selama pandemi.
Sementara pada April lalu di Kebun Binatang Bronx di New York disebutkan bahwa seekor harimau telah tertular virus. Mungkin dari penjaga yang tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Riset ITB: Seismic Gap Picu Potensi Tsunami Raksasa Hingga 20 Meter di Pantai Selatan Jawa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak jelas apakah hewan yang terinfeksi menimbulkan risiko bagi manusia.

Setidaknya dua pekerja pertanian di Belanda ditemukan terinfeksi Covid-19 pada Mei lalu.

WHO mengatakan mereka bisa menjadi kasus pertama penularan dari hewan ke manusia.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x